Rendah Diri, Rendah Hati atau Direndahkan?
"Jangan pernah merendahkan dirimu, sekalipun orang-orang merendahkanmu."
Sepenggal kata-kata yang pernah saya dengar dan tetap saya simpan sebagai bekal dalam melangkah menyusuri jalan kehidupan yang tidak menentu ini.
Jalan kehidupan yang kadang keras, kadang lembut, kadang lancar kadang tersendat, membutuhkan kesabaran sampai ketidaksabaran pun datang menerpa kita semua.
Rendah diri tidak sama dengan rendah hati, juga tidak sama dengan direndahkan derajat atau harga diri ini.
Rendah diri membuat seseorang berasa minder dan tidak memiliki keyakinan pada dirinya sendiri, membuat segalanya berantakan karena tidak berani tampil kepermukaan. hasilnya orang yang minder tidak bisa maju ke depan, tetapi selalu berada di belakang orang yang terdekatnya. selalu bersembunyi di balik orang lain dan tidak bisa menampilkan jati dirinya. Orang seperti ini bukan berarti ia tidak memiliki kemampuan atau keahlian, justru banyak diantara orang yang rendah diri memiliki bakat yang terpendam, hanya saja tidak ada kesempatan untuk ditampilkan.
Rendah hati, sangat penting dan membutuhkan sebuah kebijaksanaan untuk menjadi orang yang rendah hati, tiada sombong mudah disokong dan bersahabat dengan siapa saja, ramah dan bersikap terbuka kepada siapapun yang datang kepadanya. Rendah hati tidak berarti rendah derajatnya. justru sebaliknya orang-orang yang mulia kebanyakan memiliki sifat rendah hati. semakin tinggi kedudukannya semakin besar jiwanya, dan tidak sombong.
Sebaliknya bila direndahkan dan diinjak-injak harga diri ini, sudah sebaiknya berpikir dengan positif.
Bila memang kita memiliki harga diri, berapakah harganya? ternyata tidak ada ukuran apapun untuk menilai harga diri seseorang. Harga diri sesungguhnya hanya EGO saja. EGOSENTRIS seseorang yang merasa perlu dihargai, merasa perlu ditinggikan dan di hormati. sesunguhnya sampai dimana ke"EGO"an itu menjadi-jadi? biasa di kenal juga sebagai ke"AKU"an.
Bila kita mampu menaklukan si 'EGO' atau si 'AKU' itulah baru dikatakan mereka yang berhati mulia yang nilainya luar biasa tidak ada sesuatu yang dapat menghargainya.
Siapa yang merendahkan maka ia akan direndahkan, hukum sebab akibat yang umum. Tetapi selama kita mampu bertahan dalam "kerendahan" itu sendiri dan dapat bangkit untuk melayani semua tanpa pamrih, maka Ia sudah belajar ilmu "TANAH".
Tanah yang selalu diinjak-injak, selalu menampung dan menerima apa pun yang diberikan olehnya, diludahi, disiram apapun, dilindas apapun, dibebani sampai dipancang oleh tiang pancang sekalipun, Ia tetap menerima dan selalu memberikan yang terindah bagi semuanya.
Pohon yang tumbur subur, rumput yang menghijau, buah-buah yang ranum dan bunga-bunga yang mekar setiap harinya karena TANAH yang memberikan semuanya tetap tumbuh subur. Bumi tidak marah tetapi memberikan yang terindah untuk semuanya. Tetapi tetap harus hati-hati suatu saat bisa juga terjadi 'gempa bumi' atau 'tanah longsor'.
Semua orang dilahirkan dengan derajat yang berbeda, itu bukan kehendaknya, karena mengikuti orang tua yang melahirkannya. Tetapi derajat bukan ukuran sesoerang mampu atau tidak mampu untuk menjadi sukses dan berhasil. Derajat juga bukan berarti menjadi penghalang seseorang untuk berubah dan mengubah keadaan dan kondisi hidupnya. Karena tidak ada ukuran yang tepat juga untuk menilai seseorang karena derajatnya.
Mereka yang meningkatkan pengetahuan, kerja keras, kesabaran dan kebijaksanaan dirinya sudah tentu akan mengangkat derajat dirinya, derajat keluarganya dan orang tuanya. Seseorang yang berhasil dan bermanfaat bagi banyak orang dan bagi negaranya sudah pasti akan dikenang banyak orang. tentu saja banyak pengorbanan dan perjuangan yang dilakukannya.
Marilah kita meningkatka n kualitas diri untuk menjaga kejernihan hati agar memiliki kerendahan hati dan tidak menjadi orang yang rendah diri, meningkatkan jati diri dan eksistensi diri agar memiliki kualitas hati sehingga tidak mungkin ada yang merendahkan, malah mungkin dapat meningkatkan derajat hidup orang banyak.
Salam Mudita,
Neng Xiu
Bila Bengawan Solo Mengiringi Kepergianmu
Kusam wajahmu, tiada lagi kehangatan disana. Lesung pipitmu terlihat semakin kempot,
keriput mulai menguasai wajahmu, Penyakit itu semakin hati semakin mengerogoti tubuhmu,
wahai ibunda tercinta...
Tiada lagi tangan-tangan nan lembut yang bisa memeluk dan menciumku setiap harinya, yang tersisa hanyalah tangan-tangan kaku penuh dengan selang infus di rumah sakit.
Tiada lagi senyuman manismu yang selalu mengantar hari-hariku, tersisa senyuman getir menahan sakit.
Tiada lagi wajah penuh bersahaja yang selalu menguncarkan doa untuk suami dan anak-anaknya tercinta, hanya ada wajah penuh harap untuk didoakan oleh kami semua.
Tiada lagi langkah kaki yang mantap yang selalu mengiringi langkah kakiku dalam perjalanan hidup ini, yang ada hanyalah langkah kakiku mendorong kursi roda yang menopang tubuhmu yang lemah.
Tiada lagi canda tawamu untuk bercerita tentang kehidupan dan seluruh permasalahannya,
yang ada giliran aku yang bercerita tentang dunia di luar dinding rumah sakit yang serba putih dan bau obat ini.
Tiada lagi bisa kau suapi cucu-cucumu yang masih kecil dan nakal yang walau bandel tetapi tetap kau sayangi dengan sepenuh hati, sekarang giliran kami yang menyuapimu makan dan minum.
Tiada lagi bunga-bunga yang kau petik dan kau susun untuk dipajang di ruang tamu,
yang ada hanyalah karangan bunga dari teman-teman yang datang melihat mu terbaring lemah disini.
Semua memang tidak kekal adanya, semua selalu berubah,
semua menjadi pelajaran terindah bagiku.
suatu saatpun aku akan menjalani hal yang sama denganmu.
ketika aku tua nanti, akankah aku setegar dirimu menghadapi semua itu?
akankah aku sebesar hatimu menghadapi kenyataan hidup ini?
akankah aku selalu menguncarkan doa atau sumpah serapah dalam menjalani kenyataan itu?
Aku sadar, engkau begitu mulia...
hampir tiga perempat abad waktu kau habiskan untuk berbuat kebajikan,
untuk memberikan yang terindah bagi semuanya, memberikan harapan bagi sesamamu,
hari-harimu dilewati dengan kebahagiaan walau kesedihan tidak luput kau jalani.
ketegaran hidupmu memberikan warna bagi hidupku.
Ibu yang kusayangi, kini ku tahu, sebaik-baiknya orang menjalani hidupnya,
tentu tidak akan pernah lepas dari tua, sakit, dan mati.
Aku belajar banyak darimu untuk menghadapi semuanya dengan CINTA dan KESABARAN.
Menghadapi kerutan di wajah dengan tetap tersenyum walau hanya dalam hati,
sekarang aku dapat melihat senyumanmu yang paling indah ibuku,
walau selang oksigen menempel di hidungmu, aku tahu kau tetap tersenyum.
Aku dapat melihat engkau tertawa, tertawa karena kebohohanku,
menyesali hal yang tidak perlu kusesali,
semua adalah rahasia kehidupan yang harus dijalani oleh siapapun.
Hukum sebab akibat bagi setiap insan.
Aku dapat melihat kau berdoa, bermeditasi didalam ketenangan,
walau sakit kau rasakan amat sangat,
tetapi kau tetap konsentrasi melewati detik demi detik dengan ketabahan yang luar biasa.
Aku kini melihat bila saja kau mulai berjalan, berjalan menuju kebahagiaan,
tiada beban, tiada derita, penyakit pun telah kau lepaskan, lepas bebas dan melayang ke surga.
Aku masih tidak bisa melepaskanmu, janganlah kau pergi meninggalkan kami,
tetapi Aku dapat mendengar suaramu:
"Segala yang terbentuk tidaklah kekal, akan berubah dan hancur, meninggalkan semua yang disayangi,
tetapi kebahagiaan akan mengikuti siapapun pembuat kebajikan, Aku jalan dulu anakku....."
"Relakan aku, Aku akan berubah menjadi kupu2 setelah sekian lama ulat kecil nan buruk rupa ini menjadi kepompong di rumah sakit, biarkan aku terbang bebas demi meraih kebahagiaan"
"Selamat Jalan anakku........... Nyanyikan aku lagu Bengawan Solo... biarlah aku pergi bersama sang maestro Gesang, pergi damai menuju pada keindahan dan kedamaian Alam Surga nan Indah"
Entah Mimpi atau tidak, yang jelas hari ini aku terbangun, aku merasakan bahwa apapun yang terjadi memang bila harusnya terjadi, kita harus bisa menerima apapun yang hadir dalam hidup ini.
Senang dan Sedih, Bahagia dan Menderita, Lahir dan Mati, Kaya dan Miskin adalah suka dan duka kehidupan yang harus kita jalani dan terima apa adanya. Berjuanglah untuk membuat hidup ini lebih hidup. Biarlah Mentari selalu menyinari Hatiku selamanya.......
Ibu........ oh Ibu kau lah Permata Hatiku...
Bila waktunya telah tiba, Selamat Jalan........ Bahagialah kau disana.....
Cerita Pendek ini hanyalah Fiksi belaka, ditulis untuk sekedar renungan, dan untuk menghormati Sang Maestro Alm, Bapak Gesang, marilah kita menyanyikan Lagu Bengawan Solo untuk mengantarkan beliau ke alam yang lebih bahagia. Selamat Jalan Maestroku biarlah Air mengalir sampai Jauh...
Salam Mudita,
Neng Xiu (Sakya Sugata)
Rangkaian Kegiatan Waisak Puja Mudita Center
Bagi rekan-rekan se-Dharma yang telah mendaftar Visudhi Trisarana Waisak Puja Mudita Center,
diharapkan datang untuk mengikuti Dharma Class
Pada Tanggal: 21 dan 27 Mei 2010
Jam 19.00 WIB - 21.00 WIB
Basic Buddhism dan Permasalahannya.
Yang belum menyerahkan Foto diharap dapat menyerahkannya Besok pada saat Dharma Class.
Waisak Puja Mudita Center Akan di adakan Tanggal 28 Mei 2010
Jam 09.09 WIB, di lanjutkan dengan Baby Blessing untuk BALITA
dan Shang Gong. Dilanjutkan dengan Fang Shen
Visudha Trisarana akan diadakan Jam 13.00 WIB
Semoga untaian ritual ini dapat bermanfaat bagi kita semua.
Informasi Baksos Pengobatan Gratis Mudita Center
akan diadakan Tanggal 29 Mei 2010 untuk masyarakat kurang mampu di lingkungan sekitarnya.
Bagi yang ingin bermudita bersama Mudita Center dapat menyalurkannya ke BCA a/n Yayasan Mudita Center a/c 002 302 6837 dengan menambah angka 1 di belakang nominal yang diberikan misalnya Rp. 100.001. Terima kasih atas perhatiannya.
Demikian rangkaian Acara Waisak Mudita Center.
Semoga dapat memberikan manfaat bagi semuanya.
Untaian Mutiara:
Siapa yang selalu berbahagia, tentu akan memiliki semangat hidup yang jauh lebih berarti dibanding mereka yang selalu bersedih hati.
Mulailah dengan tersenyum dalam setiap keadaan, maka hati yang sedang tidak menentu sekalipun akan mendapatkan kedamaian.
Siapa yang termenung menyesali hidupnya, Ia akan selalu tertinggal dalam perjalanan hidupnya.
Berjuanglah dan semangatlah dalam menjalani hidup ini.
Melangkah dalam kehidupan, bersama-sama, jangan merasa sendirian, kita akan maju bersama.
Menjadi Bodhisattva bagi diri sendiri dan bagi orang lain.
Salam Mudita,
Mudita Center.
Menelusuri Jejak Kaki
Perjalanan hidup manusia begitu panjang dan memiliki berbagai misteri dan cerita di balik semua retorika kehidupan. Menyibak berbagai cerita suka dan duka. Yang pasti dalam setiap perjalanannya akan meninggalkan jejak kakinya, Jejak yang dapat di lacak akan keberadaan eksistensi diri, maupun jejak yang sengaja dihapuskan untuk menghilangkan eksistensi dirinya.
Tidak ada orang yang tidak meninggalkan jejak kakinya di dalam perjalanannya di dunia ini. Masa lalu pun akan tetap meninggalkan jejaknya. Hanya saja, karena terlalu banyak manusia yang lalu lalang dalam kehidupan yang padat ini, sehingga sungguh sulit membedakan jejak yang satu dengan lainnya.
Sepanjang seseorang melangkah dengan kemantapan kakinya, Ia akan terlihat berjalan lurus, dengan mantap. Ada juga orang mencurigakan karena cara berjalannya yang berjinjit, karena ada sesuatu yang dirahasiakan karena takut membuat suara, atau ketahuan langkah kakinya.
Ada yang melangkah dengan keragu-raguan sehingga jejak kakinya terlihat tidak beraturan, sebentar condong ke kiri, sentar condong ke kanan.
Ada juga yang berjalan sambil berlari, atau melompat-lompat. semua karena melangkah dengan bahagianya. Jadi apapun yang kita lakukan semua pasti akan meninggalkan jejak kaki.
Jejak kaki yang terlihat jelas, tentunya adalah jejak kaki di pasir, di tanah basah, maupun di tanah kering. Jejak kaki di aspal atau di jalan tidak mudah terlihat, tetapi tentu saja jejak itu tetap ada.
Tidak ada orang yang dapat menilai jejak kaki orang lain.
Hanya diri sendiri yang mampu menyusuri 'jejak' kakinya sendiri. Tentunya bukan dengan melacak kembali jejak yang telah di lewatinya, melainkan dengan menelusuri 'jejak' di dalam pikiran dan memori hidupnya.
'Jejak' di dunia real sulit ditemukan lagi asal muasalnya, tetapi semua jejak yang ada di pikiran ini dengan jelas dapat ditelusuri kembali asal muasalnya. Semua terekam baik di dalam alam kesadaran kita. semua dapat ditelurusi arah langkah yang pernah kita jalani.
Jadi apapun arah jalan hidupmu, hanya kau sendiri yang tahu.
'Jejak' di masa lalu tidak dapat dihapuskan, bisa menimbulkan kenangan manis atau sebaliknya. kesalahan masa lalu dalam mengambil jalan yang ditempuh tidak perlu dikenang kembali atau menjadi penyesalan yang berkepanjangan. Yang penting sudah menyadari kesalahan, dan mau atau bertekad untuk merubah diri, memantapkan arah langkah ke depan, dan berjalanlah dengan mantap dalam jalan kebaikan dan jalan kebenaran. Dengan melangkahkan kakimu di jalan hidupmu sekarang, melangkahlah dengan mantap untuk masa depan nanti, tinggalkanlah Jejak yang bermanfaat, yang dapat diikuti dan di jadikan petunjuk untuk generasi masa depan nanti. Yang pasti dapat meninggalkan kenangan akan 'jejak-jejak kehidupan' yang Indah dan bermakna.
Salam Mudita,
Neng Xiu Mei 2010
www.muditacenter.com
Semua Karena Cinta
Seorang Kakek berjalan perlahan di trotoar itu, tangannya membawa bungkusan kantong plastik berisi makanan. Wajahnya terlihat damai sangat bersahaja, sen
yuman terindah tidak pernah meninggalkan wajahnya. Setiap orang yang ditemuinya disapanya dengan hangat, dan mereka yang disapa juga memberikan senyuman terhangatnya di pagi hari ini, mengalahkan hangatnya sinar mentari yang baru saja mulai terbit.
Sebuah pemandangan yang sangat menyentuh hati, diri ini tergerak untuk mendekati Sang kakek, dan mulailah percakapan ini terjadi;
"Selamat pagi, kek, hari yang bahagia yah......." sapaku
"Bahagia atau tidak, bagaimana hatimu memikirkannya, Nak." sambil tersenyum dan melanjutkan ucapannya:
"Banyak orang bahagia di luarnya ternyata sangat menderita di dalamnya, ada juga yang begitu terlihat menderita tetapi sangat bahagia di hatinya" Ia menatapku dengan penuh kasih dan melanjutkan perkataannya: "menurutmu kakek tua ini katagori yang mana, Nak?"
"Tentunya kakek tidak dua-duanya, karena aku lihat kakek bahagia luar dalam dong..." kataku sambil terus berjalan menemani gerak dari langkah kakinya yang berjalan lambat.
"Semua orang pasti menginginkan dirinya bahagia, dari tampilan luar ia ingin semua orang mengetahui bahwa ia sedang gembira, dan hatinya penuh dengan kebahagiaan, iya kan?"
"Tetapi dunia ini tidak ada yang sempurna, terkadang kita harus bersandiwara untuk menutupi kekurangan dan kesedihan kita, dan kadang kala dengan sandiwara itu, banyak hal yang kita bisa dapatkan, yang akhirnya menghibur dan menjawab persoalan hidup kita."
Menatapku dan melanjutkan kata-kata bijaksananya:
"Inilah yang banyak orang kurang pahami tentang arti lain dari 'DUNIA INI PANGGUNG SANDIWARA', semua orang berpikir bersandiwara itu tidak baik, semuanya negatif. Padahal pada saat kita sedih dan orang lain tidak tahu kesedihan kita, tidak akan ada orang yang sakit hati, tidak akan ada orang yang patah hati, tidak ada perselisihan kemudiannya dan sebaliknya semua terhibur karena melihat kita begitu gembira, padahal hanya tampak luarnya saja. Kita tidak merepotkan orang lain, dan akibatnya tanpa disadari semua orang menghibur kita dengan senyumannya yang terindah, dengan canda tawanya yang menutupi semua lubang luka di hati, bahkan kadang-kadang kita memiliki teman2 yang begitu luar biasa menemani kita karena mereka bahagia bersama kita, padahal mereka sama sekali tidak tahu perasaanmu yang sesungguhnya, tetapi kebahagiaan itu sudah ada disana bukan?"
"Coba kamu bayangkan, seandainya kita sedang marah, jengkel, kesel, dan semua ditunjukan dengan jelas kepada semua orang, agar satu dunia dapat mengetahui isi hatimu, apakah mereka masih bisa tersenyum padamu? mungkin untuk bercanda saja sudah takut, tanpa kau sadari mereka akan menjauhimu. Apakah beban hidupmu akan berkurang atau malah menambah beban baru lagi?"
Ttraaaaaaaassssssssss.....
Kata-kata itu begitu indah, menyadarkanku dari kebodohanku selama ini.
Aku orang yang tempramental, selalu menunjukan semua isi hatiku pada orang-orang terdekatku, teman-temanku agar mereka tahu siapa aku........
Tak disangka perjumpaanku dengan kakek tua itu membuat kau menyadari, bahwa terkadang kita memang harus bersandiwara, agar senyuman di wajah kita dapat menghibur orang lain, dan orang lain pun akan memberikan keindahan hatinya kepada kita, dan kadang kala hati yang telah membeku pun dapat perlahan melumer dan menghangat.
Ada lagi kata-kata yang selalu ku ingat dari percakapan terkahir kami:
"Kakek sudah tua, sudah banyak pengalaman baik pahit maupun manisnya kehidupan, yang mampu membuat kakek tetap bahagia sampai saat ini adalah Cinta..... yahh CINTA. SEMUA KARENA CINTA,
aku mencintai alm isteriku, aku mencintai anak-anakku, aku mencintai cucu-cucuku, aku mencintai tetangga-tetanggaku, aku mencintai orang-orang yang kutemui sepanjang jalan ini, aku mencintai semua anak-anak di jalan, aku mencintai semua binatang yang kutemui...... Inilah yang membuatku mengerti arti kehidupan, karena CINTA tidak pernah membiarkan kau terus menerus BERSEDIH. Karena CINTA selalu mengisi hatimu dan relung hati yang kosong, Karena CINTA pulalah membuat aku mampu mengatasi segala persoalan hidupmu"
"DUNIA INI PANGGUNG SANDIWARA, tetapi isilah alur ceritanya menjadi CERITA CINTA, percayalah itu akan memberikan kekuatan bagi hidupmu"
Salam Mudita,
Neng Xiu
27 April 2010
www.muditacenter.com
KERA-KERA Kehidupan
Kera Sakti Sun Wu Kong sangat terkenal di seluruh penjuru dunia dengan semua keunikan sifatnya. Sifat pemberontak, sifat meu menang sendiri, sifat mau ngatur, sifat keras kepala, sifat pemarah, Serakah, dan tinggi hati. Semua itu sifatnya sebelum berjumpa dengan Bhiksu Tong.
Tetapi dengan gelang di kepalanya, sifat-sifat tersebut perlahan mulai bisa dikendalikan. menjadi sifat yang sedikit jauh lebih baik. Membela yang lemah, mengatasi ketidakadilan, melindungi Sang Guru, mengatasi segala kejahatan, dan kesetiaan. Walau pada awalnya semua dilakukan dengan keterpaksaan. Semua dilakukan karena tidak ada pilihan dan hukuman yang harus dijalaninya untuk menemani Gurunya ke arah Barat.
Tentunya ini hanya cerita dongeng dari negeri China. Bhiksu Tong (Maha Bhiksu Xuan Zang) sendiri memang ada, tetapi tokoh2 dalam cerita Xi You Ju (Perjalanan ke Barat) itu hanya ada dalam cerita dan legenda.
Luar biasanya cerita ini sangat masuk dalam kehidupan sehari-hari kita.
dan sifat monyet disini memang menunjukan sifat dasar manusia yang diliputi oleh Dosa (Kebencian).
Sifat pikiran kita yang selalu lompat-lompat, tidak bisa tenang, tidak bisa damai, tidak mau mengalah, tidak mau dihina, tidak senang di maki, selalu emosian dan mudah terpancing membuat masalah. ini adalah sifat KERA. makanya kalau hal ini terjadi biasanya orang akan bilang kita sedang KERAsukan. Padahal tidak ada yang perlu disalahkan, karena kita KERAsukan sifat KERA yang ada di dalam diri kita.
Orang yang Memiliki sifat KERA ini harus menjauhi KERAmaian, agar matanya tidak KERAjingan dengan hal-hal yang indah, KERA memiliki sifat KERAs kepala, karena jarang KERAmas, maka sering kesepian karena dijauhi KERAbat dekatnya.
KERAwanan sosial juga bisa terjadi karena sifat-sifat KERA ini sudah merajalela dalam diri setiap orang, Yang kaya tidak peduli dengan yang miskin, yang miskin semakin lepas kendali, Karena keserakahan menyebabkan orang menjual dan mendaur ulang apa saja baik yang halal maupun tidak halal. Makanan tidak lagi diperhatikan kebersihan dan kesehatannya, akhirnya banyak yang KERAcunan makanan. KERAmaian suasana membuat penjahat dengan sifat KERAnya mudah beraksi, akibatnya banyak yang KERAmpokan, kecopetan dan Kecurian. KERAsnya kehidupan menyebabkan banyak masalah sosial. KERAm otak membuat orang stuk dalam berpikir dan berbuat kebajikan.
Kejahatan KERAh putih juga semakin meningkat, kasus korupsi dan segalanya menjadi berita hangat yang menyebabkan semua orang yang terlibat ketar-ketir. Pernah kasus yang sama terjadi di China, KERAnda (peti mati) pun telah disiapkan bagi siapapun yang terlibat dan memiliki kesalahan besar dalam kasus korupsi. KERAn-KERAn bocor pun sudah harus diperbaiki, dan diganti dengan KERAn-KERAn yang baru agar air yang mengalir tidak deras, dan kebocoran dapat diatasi.
KERAjinan dalam bekerja, KERAmahan dalam bersikap, KERApihan mengerjakan sesuatu, KERAp kali harus dimiliki agar untuk mengimbangi sifat KERA yang destruktif, sehingga tercipta keharmonisan dan KERAsan dalam suasana bekerja. Yakinlah hidup kita pun akan jauh lebih KERAsa Indah dan bermakna.
Semoga kita semua dapat bersama-sama menjaga dan mengendalikan sifat KERA dalam diri kita, jangan biarkan diri kita KERAsukan KERA dalam pikiran sendiri, Belajar untuk mengendalikan diri sendiri. KERAk-KERAk dalam sel-sel otak kita perlahan harus dibersihkan agar tidak KERAs dan berkarat.
Hidup ini adalah pilihan, mau menjadi baik atau tidak semua kita sendiri yang menentukan. Buanglah semua persolaan Hidup yang tidak penting bila dirasakan sangat menganggu ke dalam KERAnjang sampah. Daur ulang semuanya agar menjadi pupuk-pupuk kebijaksanaan yang berarti bagi kehidupan kita.
Kendalikan Si KERA dalam hati kita, belajarlah menjadi Bijaksana seperti KERA sakti belajar bijaksana dengan Biksu Tong. Maka hidup kita akan jauh lebih indah. Berjalan aman kemana juga, karena kebajikan dan kerjasama, kerendahan hati dan kebijaksanaan akan menjadi pelindung hidupmu yang baik.
Salam Mudita,
Neng Xiu
www.muditacenter.com
Belajar dan Terus Belajar
Belajar Dan Terus Belajar.
Cinta kasih dan kasih sayang tidak akan muncul begitu saja, tanpa kita mau belajar untuk mengembangkannya. Kesabaran dan Ketenangan Hati tidak akan di dapat begitu saja, tanpa mau merenungi diri untuk terus berubah dan berubah. Menyadari segala sesuatu adalah proses.
Proses perubahan dan proses pembelajaran. Tidak ada anak SD yang langsung mengerti pelajaran SMP, dan Anak Kuliahan mengerti Pelajaran Profesor. Semua ada prosesnya, semua ada pembelajarannya.
Sakit hati, kesedihan, kemalangan, kegagalan, ketimpangan semua adalah bentuk-bentuk dari bagian pelajaran kehidupan yang sangat berharga. Dengan mempelajari, mengamati, menganalisa semua itu diatas, maka akan kita akan mampu menghargai sebuah bentuk pengorbanan, perjuangan dan perngendalian diri dari semua hal yang tidak akan pernah sia-sia.
Hasilnya adalah ketegaran, kematangan, kedewasaan, kemajuan, kesuksesan, dan keseimbangan diri dan kebahagiaan dengan kebijaksanaan baru dalam diri.
Orang yang tidak pernah sakit, biasanya jarang menghargai kesehatan.
Orang yang tidak pernah miskin, tidak akan mengerti arti perjuangan.
Orang yang tidak pernah gagal, tidak akan mengerti arti dari keterpurukan.
tetapi karena ada kesakitan, kemiskinan, kegagalan disana ada harapan untuk berubah,
disana dapat munculnya semangat hidup baru untuk bangkit dari keterpurukan,
ada sinar terang akan akan selalu membimbing menuju jalan keluar yang terindah.
Dengan menyadari hal ini, maka bangkitlah, semangatlah dan majulah
melangkah tidak perlu langsung berlari, tetapi pelan-pelan berjalan dengan mantap.
Seperti anak kecil yang belajar berlari, belajar bermain, dan belajar untuk dewasa.
Tiada kata terlambat semua dimulai dri tekad dan kemauan,
sebuah tekad untuk melangkah maju, tekad untuk menjalani kehidupan yang lebih baik lagi,
tekad untuk melangkah dengan sejuta harapan, dan sejuta kerja keras, dengan segenap perjuangan baru dan pengorbanan demi mendapatkan masa depan yang jauh lebih ceria...
Perhatikan duniamu, perhatian dunia orang lain, dan perhatikan dunia seluruhnya. Disana masih penuh dengan hal-hal baru yang menanti untuk di jangkau, menanti untuk di jalani, menanti untuk di rasakan, menanti untuk di buktikan.
Tiada jalan yang akan berakhir bila kita sendiri tidak berhenti untuk berjalan.
Marilah melangkah dalam suka cita, melangkah dalam semangat, melangkah dengan penuh kemantapan dan kematangan potensi diri.
Cari guru yang tepat untuk membimbingmu, Lihatlah dan bacalah semua buku yang bermafaat,
carilah sahabat yang tidak pernah meninggalkanmu dan selalu membimbingmu keluar dari tempat yang gelap. Dan selalu memberikanmu tempat yang terang dan nyaman untuk dirimu.
Mari belajar dan terus belajar........
Salam Mudita,
Ketika Cincin Bicara
Ketika Cincin Bicara. -Sakya Sugata-
Aku adalah sebuah cincin kawin, sejak lahir aku sudah dipasangkan dengan pasanganku dan disatukan dalam kotak perhiasan yang indah. Kami dipajang di toko perhiasan sampai kami menemukan mereka yang berjodoh dengan kami, dan jadilah kami sebagai pelengkap jari manis mereka. Demikian juga dengan saudaraku yang lain, mereka mengharapkan ada sepasang muda-mudi yang sedang jatuh cinta dan akhirnya melanjutkan dalam jenjang pernikahan, memilih saudaraku sebagai menjadi saksi bisu cinta mereka dan menemani sampai usia mereka telah senja. Tentunya inilah harapan kami para cincin.
Selama aku berada di toko perhiasan ini, telah banyak saudaraku yang meninggalkan kami dan menjadi pendamping hidup para mempelai yang menikah. Walau banyak sekali cerita yang ada, saudara kami sering masuk ke pegadaian karena mereka terpaksa harus di lelang untuk memenuhi kebutuhan hidup keluarga pemiliknya. Ada juga berita dari para cincin yang telah senior ketika mereka berkunjung ke toko ini, mereka mengatakan dan memberi semangat kepada kami semua untuk selalu tabah dan bersabar dalam menghadapi siapapun yang menjadi pemilik kami kemudian. Mereka mengatakan bahwa pernikahan tidak seindah yang ada di film, maupun buku-buku percintaan. Banyak sekali kejadian-kejadian yang tidak akan habis untuk dibuat sinetron khusus untuk para cincin.
Pokoknya para cincin senior kami selalu bercerita panjang lebar tentang kehidupan para cincin, kami hanya menjadi pendengar yang baik.
Sampai aku dengan pasanganku akhirnya merasakan sendiri apa itu perjalanan hidup yang baru bagi sepasang cincin kawin. Aku tahu setiap manusia memiliki perasaan, Apalagi urusan cinta, siapa yang tidak pernah merasakannya? Dalam kehidupan ini perasaan dan permainan cinta semua muncul dengan sendirinya, berlangsung dan mungkin berakhir dalam suatu pernyataan. Baik itu yang menyenangkan atau menyedihkan. Aku sendiri tidak tahu apa yang terjadi dengan diri kami kemudian.
Kami para cincin yang selalu setia pada majikan yang memiliki kami, akan selalu menemani sampai akhir hayat mereka.
Yang aku tahu, semua orang memiliki kesempatan yang sama untuk mencintai dan dicintai, ada dalam proses perjalanan menemukan pasangan yang cocok dengan dirinya, yang kemudian berlanjut dalam masa-masa penjajakan, masa pacaran, masa pertunangan, sampai pada jenjang pernikahan. Dan tidak ada orang yang bisa ikut campur dalam masalah perasaan apalagi permainan perasaan. Manusia membutuhkan kematangan dalam berpikir, bertindak dan menyelesaikan masalahnya sendiri. Apalagi kami benda kecil yang kerjanya hanya melingkar di jari manis, dan selalu bersikap manis tentu tidak bisa berbuat dan berkata apa-apa.
Sejak seseorang sudah merasa mantap memilih dan mengambil keputusan untuk bersama dengan kekasih yang diyakini akan menjadi pendamping hidupnya, sampai pada tahapan itulah aku telah melingkarkan diriku di jari manisnya. Artinya sebuah ‘perjanjian dan ikatan’ telah di mulai. Makanya disebut dengan memulai hidup baru, memulai sesuatu yang baru, memulai dengan menyatukan dua kebiasaan yang berbeda, dua keluarga yang berbeda, menyatukan persepsi dan jalan hidup yang berbeda menjadi selaras, harmonis, dan serasi. Padahal sejak saat itu aku telah terpisah dengan pasangan hidupku, karena aku melingkar di jari manis pengantin wanita, dan pasanganku melingkar di jari manis pengantin laki-laki. Sesungguhnya tugas kami adalah mengingatkan para mempelai bahwa ada kekuatan cinta kasih di dalam diriku yang membuat mereka menjadi satu dalam kesetiaan.
Banyak yang bilang Karena diriku memiliki simbol dan makna yang menurut versi manusia adalah mengikat seseorang untuk tetap setia, mengikat seseorang untuk menyatakan selalu bersama sampai kapanpun dalam mengarungi bahtera rumah tangganya.
Menurut cerita para sesepuh kami, jaman dulu masih sering terlihat orang dengan bangga memakai mereka sampai akhir hidupnya, mereka pun dengan bangga menemai pemiliknya dengan setia di liang kubur atau hangus bersama kremasi jasad pemiliknya.
Saat kami yang lahir sebagai generasi jaman belakangan, mengapa sudah jarang terlihat mereka yang telah menikah membiarkan kami menghiasi jarinya.
Fenomena apa yang terjadi belakangan ini? Mungkin karena kami merupakan benda yang dianggap historikal, benda berharga yang harus di jaga, jangan sampai hilang. Dan banyak yang menyimpan kami baik-baik di tempat yang aman.
Akhirnya banyak yang dari kami menjadi penghuni savety box, lemari pakaian para pemilik kami, yang kemudian makna di balik itu kehadiran kami sendiri menjadi samar.
Sebagian orang berpendapat, kami mengingatkan mereka pada janji yang dibacakan pada saat mereka menikah, mengingatkan pasangan sebagai suami isteri yang harus saling setia dan menjaga. Dan yang penting adalah kami menjadi pengingat orang lain untuk menjaga keutuhan rumah tangga dari orang yang telah melihat kami melingkar di jari manis pemilik kami semua. Menjaga agar jangan sampai ada orang lain masuk di tengah-tengah pemilik kami semua.
Sebagian lagi berpendapat, kami kaum cincin hanyalah benda menjadi belenggu dan merupakan suatu symbol dari ikatan yang ‘mengikat’, identik dengan ketidakbebasan, ketidaknyamanan. Sehingga banyak yang sengaja atau tidak sengaja melepaskan kami yang sebenarnya merupakan bentuk dari ikatan pernikahannya, dan akibatnya terdapat kerancuan disini, banyak orang lain yang tidak tahu apakah seseorang telah memiliki ikatan pernikahan atau belum, dan bahayanya bila perasaan cinta dan sayang sudah bicara terlebih dahulu dari kenyataan yang ada, permainan perasaan akan menjadi rumit kemudian setelah mengetahui sesungguhnya orang yang dicintainya sesungguhnya telah memiliki ikatan dan telah ‘terikat’ dengan pasangan hidupnya. Inilah nasib kami yang hanya menjadi penghuni lemari pakaian atau savety box yang gelap.
Apakah ini menjadi dilema? Apakah kami para cincin yang perlu disalahkan dalam hal ini? Atau memang symbol dari keterikatan itu memang sudah sangat mengikat dan menguasai hidup manusiakah? Atau sesungguhnya ketidaksetiaan dan ketidakharmonisan para manusialah yang menjadi pemicu dari semuanya?
Kami para Cincin hanyalah cincin, benda mati yang tidak bersalah, mau dipakai atau tidak dipakai itu adalah hak seseorang. Yang paling penting adalah bagaimana melihat rumah tangga dapat menjadi satu keutuhan keluarga yang tentram, harmonis dan serasi yang didambakan setiap orang.
Kami juga para cincin yang mengingatkan para manusia bahwa ada kekuatan cinta kasih di dalam kami yang membuat dua orang yang saling mencintai melebur menjadi satu dalam kesetiaan. Dan ketika rumah tangga sedang dalam dilema dan keributan yang besar atau kecil yang sedang terjadi, tataplah kami cincin kawin yang melekat di jari manis anda semua, Tanya pada diri sendiri apakah yang mendasari sehingga kami dapat melingkar di jari manis anda?
Marilah wahai manusia cobalah melihat kembali bagaimana proses perjalanan hidup itu sendiri, memang sulit untuk mengungkapkan perasaan, khususnya perasaan tentang cinta, karena perasaan itu adalah sesuatu yang sangat abstrak yang tidak dapat dijelaskan dengan oleh ahlinya sekalipun. Apapun yang terjadi dengan kalian semua, hanya kalian sendiri yang mampu menyelesaikannya. Kami hanya saksi bisu pernikahan dan pengangkatan janji yang diucapkan oleh kalian semua kaum manusia.
Sekali lagi kami hanya bisa berteriak dan bercerita dengan kaum kami, tetapi para manusia tidak pernah ada yang mendengarkan suara kami, karena mereka tidak akan pernah memperhatikan kami, apalagi bertanya tentang perasaan kami, ketika perselingkuhan terjadi dan tangan mereka mengenggam lembut jemari orang yang bukan suami atau isterinya sendiri. Ketika aku harus berjumpa dengan yang bukan pasanganku sendiri, yang melingkar di jari manis orang yang belum aku kenal sebelumnya, tetapi menjadi orang yang sangat aku kenal selanjutnya……… Ohhh…
beginikah nasib para cincin di jaman ini? Semoga tidak demikian adanya.
Biarlah ku simpan semua cerita ini, sampai alam kubur nanti, dan tetap akan menjadi cerita misteri bagi diriku sendiri. Aku adalah sebuah cincin dengan seribu misterinya sendiri. Biarkan aku bercerita kepada kalian semua….
Inilah ‘suara hati’ kami, para cincin kawin.
Cerita ini hanyalah renungan belaka, tiada maksud lain,
Salam Mudita,
Neng Xiu
Biarkan Aku Bicara -Sebuah Cerita Fiksi-
Selama ini mama terkenal sangat pendiam, baik dalam keluarganya maupun dalam pergaulannya.
sejak mama menikah dengan papa, ia selalu menjadi siteri yang penurut, isteri yang melayani suami dan anaknya dengan sabar, penuh cinta kasih dan kasih sayang. Mama tidak pernah marah, cerewet apalagi ngomongin orang. Hanya senyuman manis yang tidak pernah lepas dari wajahnya. Mama jarang bicara kalau tidak diperlukan, mama selalu membelai dan memeluk anak-anaknya penuh kehangatan. dan memberikan yang terindah untuk suami tercintanya.
Waktu terus bergulir, kami anak-anaknya pun telah tumbuh dewasa, papa yang semakin sibuk dengan urusan bisnisnya, semakin sedikit meluangkan waktunya untuk keluarganya, banyak pergi ke luar kota untuk urusan kantor katanya. Anak-anak mama semua sudah menjadi gadis-gadis cantik dan pemuda tampan yang menjadi pusat perhatian orang banyak. Tetapi mama tetap sama, mama tetap tidak berubah, tetap menyayangi kami dan suami tercinta. Mama tetap diam dengan senyumannya yang manis.
Saat aku telah mantap untuk berumah tangga, mamapun yang menyetujui hubunganku dengan pria yang baik hati, tampan dan ramah tamah, mantap dalam melangkah demi menyonsong masa depan, kembali lagi papa yang waktunya semakin sedikit bersama kami, hanya berkata:"bila mamamu menyetujui dan merestui, papa mendukung pernikahan kalian". Kembali lagi mama selalu memberikan dorongan yang terbaik untuk pesta pernikahan kami.
Saat pernikahan dilaksanakan, semua berjalan dengan baik. Papa yang masih sangat gagah didampingi oleh mama yang terlihat sangat anggun dan cantik, demikian juga dengan papa mama mertuaku yang terlihat sangat serasi. tentu saja suamiku yang terindah kini telah menjadi pendamping hidupku selamanya. tentunya sebagai pasangan pengantin baru, kami merasakan kehidupan yang sangat bahagia. kehidupanku penuh dengan cinta, dan kurasakan warna-warni kehidupan yang begitu berwarna.
Lima belas tahun pernikahan ini, kini ku tahu bagaimana menjadi seorang ibu, anak-anakku telah besar, dan persoalan demi persoalan mencuat di permukaan. suamiku jarang pulang. Aku kadang kesepian, berteman dengan anak-anak yang semakin hari semakin tidak bisa mendengar cakap orang tuanya. Hilangnya kasih sayang seorang ayah terhadap anak-anakanya. Mereka hampir tidak merasakan peranan seorang ayah.
Kemana Ia selama ini? mengapa aku hanya diam? apa pandangan anak-anak terhadap papanya?
masalah ini telah sepuluh tahun lebih aku simpan, dan menjadi rahasia bagi diriku.
orang tuaku tidak pernah tahu masalah ini.
akhirnya aku tidak kuat lagi, aku menangis sejadi-jadinya. Aku tak tahu harus bagaimana lagi.
Sampai akhirnya aku tak sabar untuk segera mencurahkan semua ini pada mamaku.
aku tak tahan lagi.
Memang sejak pernikahan kami yang begitu bahagia, aku sudah jarang pulang ke rumah orang tuaku, aku malu bila mereka tahu semua masalahku.
akupun menceritakan semuanya pada mamaku, sekali lagi mama tetap tersenyum lembut, dan penuh kasih sayang, tidak ada ekspresi kemarahan diwajahnya. begitu tenang dan bersahaja.
Akhirnya mama pun berkata: "Anakku, Biarkan Aku Bicara!"
"Sejak aku dilahirkan, aku tidak pernah mengenal siapa ayah kandungku, kakekmu yang sekarang adalah orang yang terpaksa dinikahi oleh nenekmu, tetapi aku adalah cerita cinta masa lalu nenekmu dengan ayahku yang tidak tahu siapa dia dan kini entah dimana ia berada, kisah cinta yang jauh lebih memilukan dari Cerita Romeo dan Juliet. Itulah sejarah aku dilahirkan di dunia ini. Aku tidak pernah menyesali dan tidak pernah mau mencari siapa ayah kandungku. Karena Ayahku yang sekarang, ia adalah tetap seorang ayah yang sangat baik bagiku. Ia memberikan arti dan makna kehidupan bagiku. Arti bersyukur, arti menghargai, arti mencintai dan arti memiliki dan kehilangan. semua itu begitu lengkap dalam memoriku setiap kata-kata emasnya yang disampaikan setiap sore, waktu minum teh di taman depan rumahku. Sejak itu aku tumbuh menjadi sosok gadis yang tegar."
"Aku tak banyak bicara, bukan berarti aku tidak bicara. Aku bicara tidak hanya melalui mulut ini, tetapi aku bicara melalui pikiran dan hatiku. Bicara seperlunya pada siapapun yang membutuhkan aku, tetapi aku terus bicara kepada dunia dan isinya tentang arti cinta. yang mungkin kamu tidak akan pernah mengerti, apa dan tentang apa yang kubicarakan pada dunia."
"Biarkah Aku bicara, Sejak kamu dilahirkan papamu sudah memiliki pilihan lain di hatinya. Papa sering pergi keluar kota, bukan aku tidak tahu, semua aku tahu, bahkan siapa yang kini menjadi isteri-isterinya aku pun tahu. tetapi untuk apa tahu, bila itu tidak akan membantu apa-apa, tidak akan mengubah ia untuk hanya mencintaiku seorang, tidak akan mengubah ia untuk betah tinggal di rumah?"
"Anakku, kalian tidak tahu dan tidak perlu tahu, karena aku membesarkan kalian dengan penuh cinta, hanya satu kata Cinta dan Cinta, papamu masih selalu menjadi ayah bagi kalian, itu sudah jauh lebih dari cukup, dan sangat luar biasa menyayangi kalian, aku sangat bahagia dan semua itu adalah permata bagiku, kebahagiaan seorang ibu adalah melihat anak-anaknya tumbuh bahagia. dan tidak perlu tahu apa yang terjadi diluar sana, karena sejak aku dilahirkan aku sudah menjadi sosok wanita yang tegar, walau kadang aku pun bisa sangat rapuh."
"Anakku biarkan aku bicara, selama ini aku disayang oleh papamu, demikian juga dengan isterinya yang lain, tetapi mengapa aku masih bertahan? Anakku, karena kalian, karena kalian adalah kekuatan hatiku, aku lahir dan aku melahirkan, aku memiliki orang-orang yang perlu aku cintai, karena kita hidup dengan cinta, walau aku jarang bicara tetapi semua hati dan pikrianku selalu penuh dengan cinta. Aku mencintai papamu, dan kalian semua". memberikan yang terbaik untuk kalian semua."
"Anakku sekali lagi biarkan aku bicara, Kadang kala kita perlu tahu tentang semua hal, tetapi kadang kala kita cukup bersyukur apa yang kita miliki, anakku bacalah cerita-cerita legenda raja-raja kuno, cerita sejarah, cerita cinta yang menjadi karya tulis terindah dan tersedih yang menghiasi pelosok bumi dengan kisah yang selalu berbeda. Berapa banyak cerita yang sama, tetapi berbeda dimensi waktu, plot, setting dengan pemain dan layar yang berbeda."
"Mungkin kamu bertanya, mengapa aku begitu lemah? Anakku Ibumu bukan sosok yang lemah, aku adalah pemenang, pemenang bagi hidupku sendiri, aku menaklukan keegoanku sendiri, aku menyintai kalian semua dengan sepenuh hati, aku menyayangi mereka yang sepantasnya menjadi musuh-musuhku dengan ketulusan hati, apalagi kekurangan yang ku rasakan?"
"Anakku, kini papamu telah tua dan tidak lagi memiliki kekuasaan dan power, hanya aku lah satu-satunya yang setia menemaninya, kembali lagi kukatakan tentang kekuatan dari Cinta, inilah membuktikan ketulusan cinta ini, tidak perlu mengenang kehidupan dan bayang-bayang masa lalu, aku sudah cukup melewati dengan air mata dan Inilah saatnya dimana aku menjadi pendengar yang baik yang sering mendengar cerita dari semua orang yang berlindang air mata menceritakan semua kisah cinta yang memang menguras air mata. Cinta yang tiada akhir, cinta yang pribadi, cinta yang penuh nafsu, cinta yang penuh pengorbanan, cinta yang penuh ketulusan sampai cinta yang sia-sia.... semua itu adalah pelajaran kehidupan."
"Anakku biarkan aku bicara, cukup sudah cerita sedihmu, ubahlah sifatmu, jadilah seperti ibumu, maka jangan menunggu semua jadi terlambat, kembalikan suamimu di pangkuanmu, jangan sampai terlalu jauh kau menanggung semua ini, isilah rumahmu dengan penuh cinta dan ketulusan, maafkan semua apa yang telah terjadi, terimalah ia kembali di dalam rengkuhan kebahagiaan dan kerharmonisan rumah tanggamu, jadikan rumah sebagai tempatnya berteduh, anak-anak adalah permata hatimu yang memberikan kekuatan tak terhingga untukmu"
"Tiada Sesuatu yang tidak dapat berubah, jangan menyalahkan keadaan dan jangan menyalahkan yang telah terjadi, Semua ada sebab dan ada akibat. Jangan menjadi sebab bagi akibat yang belum ada. Jangan juga karena akibat melupakan sebab dari semua itu. Pelajaran terindah kehidupan adalah dengan memaafkan dan menerima, komunikasi adalah cara yang terindah dari segala hal, komunikasi bukan hanya lewat ucapan dan kata-kata, komunikasi dengan tubuh, gerakan, dan sorot matamu. komunikasi dengan perhatian dan kasih sayangmu." Itulah nasihat dari ibuku, seorang mama yang luar biasa bagiku.
Akupun menangis sekuat-kuatnya dalam pelukan mamaku, aku mengerti dan sulit memahami rahasia dunia dan isinya, aku tidak habis pikir tentang ketulusan mamaku, Apakah masih ada orang yang seperti mama di dunia ini? Apakah aku mampu setegar beliau?
Apakah aku bukannya orang yang terlalu bodoh, sedang kata "perceraian" sudah menjadi lazim dan menjadi hal yang umum dimana-mana, Apa yang harus ku lakukan?
apakah aku masih mampu menerima kembali kehadiran "cinta" di rumah kami?
Wahai pembaca yang budiman, apa yang harus aku lakukan?
Setelah mendengarkan mamaku berkata: "BIARKAN AKU BICARA"
Cerita ini hanya fiksi belaka, bila ada kesamaan karakter atau tokoh didalam cerita, semua itu diluar sepengetahuan penulis, dan murni sebagai wacana dalam pelajaran proses kehidupan.
Sebagai bahan diskusi kita semua.
Ditulis dengan penuh Mudita Citta,
Neng Xiu (Sakya Sugata)
www.muditacenter.com
Memory Card
Jaman semakin canggih, kemajuan teknologi semakin berkembang, siapa yang tidak kenal memory card?
semua pun mengunakannya baik dalam handphone, komputer, kamera, kamus elektronik, mp3, mp4 dan lainnya. Memory card dirasakan sangat perlu untuk penunjang kebutuhan hidup yang semakin instan ini.
Bila melihat sejarah, dan prestasi orang di masa lalu, dimana daya ingat dan kemampuan menghafal begitu luar biasa yang tentu saja berbeda dengan keadaan sekarang, dimana banyak hal yang bisa dan disimpan dalam memory card oleh komputer.
Jaman dulu para Arahat dan para anggota sangha menghafal Tripitaka dengan baik untuk di teruskan tiap generasi. Hampir mustahil rasanya bila Tripitaka yang banyaknya satu lemari mampu untuk dihafal, Tetapi Guiness Book of Record mencatat, bahwa di Burma saat ini masih ada sramanera atau bhikkhu yang mampu menghafal Tipitaka dengan lengkap. Di China banyak sekali orang yang mampu menghafal sutra-sutra panjang Mahayana dan mampu menuliskan kembali dengan sempurna dalam kaligrafi aksara china. Di belahan dunia lain, terdapat anak kecil yang mampu menghafal Al-qur'an di luar kepala. Dan masih banyak orang yang mampu menghafal kitab sucinya dengan baik. Tetapi semua itu hanya menjadi saksi hidup bahwa kekuatan dan kemampuan manusia dalam menghafal bisa dibuktikan kebenarannya.
Bicara soal hafal menghafal memang sudah tidak dapat dipungkiri, semua pun telah digusur oleh fasilitas dan kemajuan teknologi yang semakin memudahkan orang untuk bekerja.
Memory Card yang sesungguhnya adalah Gudang Kesadaran kita yang disebut dengan Vinnana. Storage of Memory. yang akan berpindah dalam setiap kehidupan. Mencatat dan merekan setiap bentuk-bentuk pikiran dan perasaan, setiap ke-6 kesadaran dari 6 indera setelah di stempel oleh Kesadaran ke-7 (Mano Vinnaya) akan di simpan dalam Gudang Kesadaran (Kesadaran ke-8 / Alaya Vinanna). inilah Memory Card yang termahal yang tiada nilainya di dunia, tidak bisa dibeli di toko apapun.
Sayangnya Memory Cardnya kita, jarang digunakan untuk menyimpan data-data terpenting dalam kehidupan, catatan-catatan indah tentang kebijaksanaan dalam spiritual. Kebanyakan diisi oleh hal-hal yang negatif, terisi oleh bentuk2 perasaan yang tidak menentu, terisi oleh bibit-biuit permusuhan dan kebencian, tersimpan hal-hal yang jauh lebih banyak negatifnya dari pada positifnya. Apalagi orang dengan sifat pendendam, hampir dipastikan memori yang disimpannya lebih bertuliskan 'Warning Danger File', "Personal Hard Cases", "Bad Emotional File", dan banyak virus-virus di dalamnya, yang suatu saat dapat menjadi bom waktu.
Bila kita berniat untuk merefresh Memory Card kita, bisa dengan menyusun folder-folder yang rapih. mendelete file-file yang tidak jelas, dan menyusunnya dalam suatu bagan yang sistematis. Fungsi Recycle Bin dalam Kesadaran kita juga sangat berperan. Untuk membuang semua beban yang menjadi pemakan memori terbesar dalam Gudang Kesadaran kita, yaitu 'Beban Hidup" kita.
Mulailah untuk lebih sering memasukan input data yang bermanfaat dalam kehidupan, memasukan bbit-bibit cinta kasih dan kasih sayang dalam Gudang Kesadaran kita, dimana akan bisa digunakan untuk menghasilkan sebuah proses kehidupan yang jauh lebih indah, yang selanjutkan akan disimpan dalam bentuk kenangan-kenangan positif yang disimpan dalam file-file Indah kehidupan kita semua.
Ini adalah peranan Memory Card dalam Bathin kita.
Memory Card manual yang disebut sebagai Kartu Pengingat juga bisa dibuat, untuk membantu kita dalam menghafal dan belajar. Bagi para pelajar Kartu Pengingat ini sangat dibutuhkan sekali.
Membuatnya dengan cara yang mudah, mengunakan pena dan kertas coret2an yang banyak.
Biasakanlah untuk belajar dengan cara menghafal, menyalin dan terus berulang-ulang. tulislah bagaian-bagaian terpenting untuk anda hafal dalam kertas, dan bawalah kemanapun anda pergi kartu pengingat ini. dalam perjalanan dimanapun kartu pengingat ini dapat digunakan untuk terus menghafal.
Tentunya bukan untuk bahan contekan, Karena contekan sangat tidak bermanfaat, tidak pernah ada file yang disimpan dalam pikirannya bagi seorang pencontek.
Setelah anda menghafal kemudian sisihkan waktu untuk duduk dan menuangkan hasil yang telah anda hafal, salin dan salin dalam kerta coret-coretan. cocokan dengan kartu pengingat. maka hasilnya boleh di coba. Buang kartu pengingat anda, dan kerjakan soal ujian dengan tenang, seperti anda sedang berlatih dalam kertas coret-coretan. Silakan di coba resep yang satu ini.
Untuk orang yang sering pelupa, juga dapat mengunakan Kartu Pengingat ini. Tuliskan setiap hal-hal yang penting untuk anda kerjakan, dan bawalah kemana pun anda pergi. setiap agenda kerja, hal-hal penting dan apapun yang tidak mampu anda hafalkan bisa di catat di kartu ini. pasti akan sangat membantu anda menyelesaikan semua tugas-tigas anda.
Kartu Pengingat Ajaib adalah Magic Memory Card yang berisi kata-kata atau kalimat motivasi yang sangat berarti, misalnya dengan kartu di saku anda yang bertuliskan: "Aku akan selalu mencari kebahagiaan dengan melakukan kebaikan dan keceriaan, bukan hal-hal sedih dan bermurung durja yang aku butuhkan" kartu ini akan mampu mengingatkan anda untuk selalu tampil ceria.
Atau Tulisan: "Apakah aku sudah memaafkan orang-orang yang tanpa sengaja bersalah kepadaku?"
ini adalah bagi orang pendendam, dan pemarah. Bisa juga "Aku ingin bahagia, bukan dengan menjadi Pemarah". Tentunya masih banyak kata-kata mutiara yang dapat menjadi motivasi anda saat ini, dan saat-saat mendatang.
Apapun bentuknya, yang jelas jaman semakin canggih, Memory Card dan Kartu pengingat anda, sudah jauh lebih canggih, SMS, EMAIL, YM, BBM, apapun bentuknya semua adalah KArtu Pengingat Anda.
Gunakanlah Memori Card anda untuk menyimpan hal-hal yang bermanfaat, maka semua manfaat besar akan anda rasakan kemudian. Semoga Memory Card kita selalu terpenuhi oleh memori-memori indah kehidupan, memori-memori kebajikan yang tidak akan pernah habis untuk dirasakan kemudian manfaatnya.
Copy Right @Mudita: Neng Xiu'10
Salam Mudita
www.muditacenter.com
Bersahabat dengan Macan
Cinta kasih yang universal bukan hanya dapat dirasakan oleh manusia. Binatang pun memiliki insting dan inderanya untuk merasakan satu bentuk kedamaian dan ketenangan dari getaran cinta kasih itu sendiri.
Bersabahat dengan binatang adalah hal yang biasa, bagi pengemar binatang. Buktinya banyak sekali binatang yang menjadi sahabat terdekat manusia.
Tetapi bersahabat dengan Macan? mungkin banyak yang takut dengan binatang yang satu itu. macan dan Singa yang dianggap simbol dari Si Raja Hutan, bisa menjadi sosok yang sangat menakutkan atau sosok yang mengerikan. padahal dari cerita dongeng yang sering kita baca atau dengar, maupun carita jataka, justru sebaliknya Si Raja Hutan ini terkenal dengan kebijaksanaan dan kearifannya dalan memimpin kerajaaan rimba belantara.
Sosok macan atau singa yang menjadi tokoh dari pemimpin ini bukan main-main, tetapi memang diambil dari karakter macan itu sendiri, yang berjalan dengan tenang, anggun dan penuh kewaspadaan. Sekali mengaum semua binatang pun takut melihatnya. Sekali menerkam habislah mereka yang diterkam. Sisi buas memang terlihat bila mereka sedang kelaparan dan mencari mangsa. Tetapi dibalik itu semua sisi jinak dan keibuan serta kedewasaan terlihat jelas dari sosok Macan itu sendiri.
Saya sendiri juga takut dengan macan atau singa. tetapi dari banyak buku yang saya baca, ternyata para bhikhu dan bhiksu banyak juga yang bersahabat dengan macan. Seperti Sosok Bhikkhu yang luar biasa, Acharn Mun, dan beberapa Bhikkhu yang hidup dengan macan di Thailand. Sosok Kuang Jin Lao He Shang, Seorang Master Mahayana dari Taiwan yang juga bersahabat dengan macan ketika bermeditasi di gua selama beberapa tahun lamanya. Salah satu Arahat dari 18 Arahat yang terkenal juga bersahabat dengan macan. Cerita Kuno jaman dinasti Tang, ada seorang sramanera kecil yang punya kendaraan macan, Ada banyak cerita lainnya tentang persahabatan macan dengan para bhiksu yang terkenal dengan praktek pelaksanaan cinta kasih yang universal.
Juga banyak cerita persahabatan macan dengan manusia lainnya, yang dimuat dalam film dokumenter maupun film-film lain, dan buku-buku yang terlah di tulis tentang sisi heroik seseorang menaklukan dan menjinakan macan. Di taman safari atau di kebun bintanga sendiri kita bisa melihat dengan leluasanya bagaimana mereka melatih sang macan. Terutama dalam pertunjukan sirkus di belahan dunia.
Nah bagaimana bersabahat dengan Tahun Macan? inilah yang paling terpenting yang perlu kita bahas.
Penanggalan Tahunan Imlek dari 12 shio yang ada, sesungguhnya adalah simbol-simbol penting untuk mengingatkan kita pada sifat dan karakter binatang yang mempergaruhi siklus pergerakan bintang, dan astronomi china. karena saya bukan pakarnya jadi saya tidak akan membahasnya panjang lebar.
Tahun macan yang terkesan galak, sesungguhnya memberikan kita untuk selalu sadar, waspada, jangan mudah terpancing emosi seperti macan yang mengamuk. karena bila kita mudah terpancing emosi, sekali kita mengaum rejeki pun akan jauh dari kita. tentu Auman macan ada banyak macan, auman yang mendidik, auman yang menakut-takuti, auman yang memberikan peringatan, atau auman penuh kebencian. disini kita juga harus bijaksana dalam mengendalikan dan mengontrol emosi kita.
Aummmmmmmmmmmm..........
Macan bersikap keibuan, kepada anak-anaknya menjadi pelindung yang sempurna bagi anak-anaknya. memiliki tanggungjawab dan memiliki insting yang kuat terhadap anaknya. Sehingga semoga di tahun macan ini para orang tua dapat bersikap bijaksana dalam merawat dan membesarkan anak-anaknya. Penuh dengan cinta kasih, menjaga dan mengayomi anak-anaknya. menjadikan tauladan bagi anak-anaknya.
Sikap bijaksana Sang Macan dalam menjadi sosok pemimpin juga sangat penting adanya. Semoga para pemimpin, atasan, dan para ketua-ketua organisasi dapat belajar dalam memahami karakter kepemimpinan Sang Raja Hutan, yang arif dan bijaksana. Dalam Cerita-cerita Jataka banyak diceritakan bagaimana sikap dan tingkah laku Bodhisattva yang terlahir sebagai macan. Menjadi sosok yang dikagumi dan menjadi simpati bagi rakyatnya, bagi anak buahnya, bagi teman dan relasinya. Sehingga dulu terkenal sekali negara-negara berkembang yang dijuluki "Negara Macan" karena kepiawaian dalam berbisnis dan bernegara. Auummmmmmm.......
Sifat macan yang paling indah adalah "Macan Ompong", tidak perlu unjuk gigi sudah di takuti semua orang. Tetapi macan ompong ini dalam bersikap bertindak dan berbicara, tidak jauh beda dengan macan-macan yang lain. hanya saja sifat welas asih dan kasih sayangnya terlihat dengan jelas, karena ia tidak akan melukai lawan-lawannya atau mangsanya? macan ompong disini bukan berarti tidak punya gigi, dan puasa tidak makan. tetapi giginya tidak digunakan untuk berburu. ia makan dari sisa-sisa daging yang ditinggalkan pemangsa sebelumnya. Semoga kita juga bsia belajar dari sifat yang satu ini. Tampak luar berwibawa, tetapi hatinya lembut dan baik hati....
Aummmmmmmmmmmmmm.........
Marilah bersahabat dengan tahun macan, tidak perlu takut dan tidak perlu khawatir sambutlah dengan persahabatan, kasih sayang dan suka cita. Auummmmmmmm........
Dipersembahkan dengan penuh Maitri,
Sahabat Macan Ompong,
Neng Xiu
www.muditacenter.com
Terima Kasih atas Partisipasi Baksos Panti Asuhan 070210
Amitofo semuanya..
Mudita Center mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah berdana baik berupa materi, barang maupun tenaga. Rencana awal kita hanya akan menyumbangkan ke satu panti yakni Panti Putra Setia namun karena antusiasme dari para donatur dan teman-teman mencukupi untuk kita bersama melakukan kebajikan lebih banyak, maka kami memutuskan untuk menyumbangkan ke 4 panti : PANTI SOSIAL BINA REMAJA PARARTASIH (daerah Jatinegara), PANTI GUNANANDA (daerah Cakung), PANTI LANSIA SANTA ANNA (daerah Teluk Gong), dan PANTI ASUHAN PUTRA SETIA (daerah Kramat Sentiong). Semoga dana yang disumbangkan dapat bermanfaat bagi kita semua.
Sekali lagi terima kasih telah ber Mudita bersama Mudita Center.
Semoga jasa dan kebajikan dapat memperindah ladang kebajikan di hati kita semua dan sekaligus menutup tahun ini dengan indah.
Saddhu..saddhu.saddhu
Mudita Center