Menelusuri Jejak Kaki

Menelusuri Jejak Kaki
Foto: By Ochix

Perjalanan hidup manusia begitu panjang dan memiliki berbagai misteri dan cerita di balik semua retorika kehidupan. Menyibak berbagai cerita suka dan duka. Yang pasti dalam setiap perjalanannya akan meninggalkan jejak kakinya, Jejak yang dapat di lacak akan keberadaan eksistensi diri, maupun jejak yang sengaja dihapuskan untuk menghilangkan eksistensi dirinya.

Tidak ada orang yang tidak meninggalkan jejak kakinya di dalam perjalanannya di dunia ini. Masa lalu pun akan tetap meninggalkan jejaknya. Hanya saja, karena terlalu banyak manusia yang lalu lalang dalam kehidupan yang padat ini, sehingga sungguh sulit membedakan jejak yang satu dengan lainnya.

Sepanjang seseorang melangkah dengan kemantapan kakinya, Ia akan terlihat berjalan lurus, dengan mantap. Ada juga orang mencurigakan karena cara berjalannya yang berjinjit, karena ada sesuatu yang dirahasiakan karena takut membuat suara, atau ketahuan langkah kakinya.
Ada yang melangkah dengan keragu-raguan sehingga jejak kakinya terlihat tidak beraturan, sebentar condong ke kiri, sentar condong ke kanan.
Ada juga yang berjalan sambil berlari, atau melompat-lompat. semua karena melangkah dengan bahagianya. Jadi apapun yang kita lakukan semua pasti akan meninggalkan jejak kaki.

Jejak kaki yang terlihat jelas, tentunya adalah jejak kaki di pasir, di tanah basah, maupun di tanah kering. Jejak kaki di aspal atau di jalan tidak mudah terlihat, tetapi tentu saja jejak itu tetap ada.
Tidak ada orang yang dapat menilai jejak kaki orang lain.
Hanya diri sendiri yang mampu menyusuri ‘jejak’ kakinya sendiri. Tentunya bukan dengan melacak kembali jejak yang telah di lewatinya, melainkan dengan menelusuri ‘jejak’ di dalam pikiran dan memori hidupnya.

‘Jejak’ di dunia real sulit ditemukan lagi asal muasalnya, tetapi semua jejak yang ada di pikiran ini dengan jelas dapat ditelusuri kembali asal muasalnya. Semua terekam baik di dalam alam kesadaran kita. semua dapat ditelurusi arah langkah yang pernah kita jalani.
Jadi apapun arah jalan hidupmu, hanya kau sendiri yang tahu.

‘Jejak’ di masa lalu tidak dapat dihapuskan, bisa menimbulkan kenangan manis atau sebaliknya. kesalahan masa lalu dalam mengambil jalan yang ditempuh tidak perlu dikenang kembali atau menjadi penyesalan yang berkepanjangan. Yang penting sudah menyadari kesalahan, dan mau atau bertekad untuk merubah diri, memantapkan arah langkah ke depan, dan berjalanlah dengan mantap dalam jalan kebaikan dan jalan kebenaran. Dengan melangkahkan kakimu di jalan hidupmu sekarang, melangkahlah dengan mantap untuk masa depan nanti, tinggalkanlah Jejak yang bermanfaat, yang dapat diikuti dan di jadikan petunjuk untuk generasi masa depan nanti. Yang pasti dapat meninggalkan kenangan akan ‘jejak-jejak kehidupan’ yang Indah dan bermakna.

Salam Mudita,
Neng Xiu Mei 2010
www.muditacenter.com