Merenung Arah Langkah Perjalanan Hidup Ini

Ketika aku lahir, aku belum bisa merangkak apalagi untuk berjalan...
hanya bisa menangis, makan, minum dan tertidur lelap.
ketika ku lapar aku menangis, Saat tidak nyaman aku menangis,
semua mendapatkan perhatian dari orang-orang yang mencintaiku .

Ketika ku mulai merangkak, aku tahu aku ingin bergerak,
aku ingin pergi kemanapun aku mau,
tetapi semua masih terbatas, dan tidak ada keleluasaan untuk bergerak.
hanya tangisan dan gerak tubuh yang menjadi isyarat komunikasiku.

Saat aku belajar berdiri dengan kedua kakiku,
ternyata kakiku masih belum begitu kuat menyangga berat badanku,
belum ada keseimbangan untuk berdiri dengan baik dan benar,
tetapi aku terus mencoba berdiri dengan kedua kakiku.

Saat aku mulai belajar melangkah, aku ingin berjalan,
terus melangkah walau langkah kaki ini sangat lemah untuk melangkah
masih belum mampu mengendalikan langkah kaki ini.
tabrak sana tabrak sini, jatuh bangun hanya untuk sebuah langkah kecil.

Saat aku sudah mulai mantap berjalan, rasanya ingin cepat-cepat berlari,
lari dan terus berlari, walau aku kesulitan untuk mengerem diri ini,
kadang aku terjatuh dan terus kembali berlari,
aku tidak tahu untuk apa aku berlari... dan terus berlari.

Saat aku sudah bisa menguasai diri,
berjalan dengan langkah mantap, berlari dengan kendali,
kini aku ingin belajar naik sepeda, jatuh bangun dan terluka karena sepeda.
roda berputar aku terus mengayuh sepedaku tanpa hambatan...

Saat telah bisa naik sepeda, aku belajar mengendarai motor,
bisa naik motor dan mulai ngebut di jalan raya,
melesat melawan angin dan merasakan getaran jiwa muda
tantangan demi tantangan hidup, ku rasakan dan dilewati begitu saja.

Kini mobil pun menjadi tantangan baru bagiku,
kendaraan untuk melesat di jalan bebas hambatan,
membawaku kemanapun aku ingin pergi, tanpa takut panas dan hujan,
melesat dalam kecepatan yang akan mengantarkan pada tujuan.

Kaki melangkah Roda melaju, semua demi mencapai tujuan.
Tetapi sudahkah kita mengerti kemana arah tujuan hidup ini?
langkah kaki sejak kecil hingga besar, tahukah kemana akan melangkah?
ribuan kilo ditempuh dengan kendaraan, tahukah kemana perjalanan hidup akan ditempuh?

Langkah setiap orang berbeda, demikian juga dengan perjalanan hidup ini.
Tiada jalan yang mudah di lewati tanpa hambatan,
Ibarat perjalanan harus naik turun gunung, melewati jembatan,
mengatasi jalan yg berlobang,jalan ramai hingga jalan yang sepi.

Terkadang kita berjalan sendiri, kadang bersama-sama melangkah.
Terkadang bergandeng tangan melangkah dengan teman dan sahabat,
atau terkadang harus berjalan bersama dengan orang yang tidak kita sukai.
walau disetiap persimpangan, pasti akan terjadi perpisahan atau pertemuan kembali.

Walau pernah kita salah melangkah, tetapi selalu ada jalan untuk kembali,
Setiap jalan telah kau lalui, dan harus meninggalkan jejak langkah.
Tidak perlu menyusuri kembali jejak langkah yang lalu karena semua telah berlalu,
tataplah ke depan dengan langkah baru yang mantap untuk melangkah.

Kemanapun langkah dan tujuan hidupmu,
Semua pasti memiliki strategi dan rencananya sendiri,
Semua pasti punya tujuan hidupnya sendiri
Semoga kebahagiaan selalu menyertai perjalanannya.

Tujuan akhir dari kehidupan adalah pencapaian Kebahagiaan yang hakiki,
Walau masihkah ada pencapaian kebahagiaan yang hakiki,
Suka dan duka pasti selalu bersama sebagai satu paket hidup ini.
Sampai pada lenyapnya Dukhha maka Kebahagiaan Sejati menjadi milikmu.

Buka pintu hatumu, melihat dengan mata hatimu
Ikutilah Langkah kakimu dengan mengikuti suara hatimu
Jangan menyesali yang telah berlalu,
melangkah dengan pasti untuk masa depan yang lebih ceria.

.............

Salam Mudita,
NX"10


Mudita Peduli Merapi dan Info Kebaktian

Mudita Peduli Merapi.
Amitofo, Saat ini Masyarakat Merapi dan sekitarnya masih membutuhkan bantuan. Mudita Center mengajak kita semua untuk menyalurkan dana untuk dibelikan MASKER dan SELIMUT serta perlengkapan lainnya yang dibutuhkan Masyarakat Merapi dan Sekitarnya saat ini.
Dana anda dapat disalurkan dengan mentransfer ke Rekening BCA atas nama Yayasan Mudita Center No Rek. 0023026837
dengan menambahkan angka 5 di belakang nominal yang akan di transfer. misalnya Rp. 100.005,-
Info: Adhi Lukman (Bag. Sosial Yayasan Mudita Center) No Telp. (021) 93119819
Semoga dana anda dapat bermanfaat bagi mereka yang membutuhkan.

Info Kebaktian Mudita Center
Dharma Class, Jum'at 5 November 2010
Nonton Film Sejarah "Jian Zhen Dong Du (鋻真東度) part 3-4"
Bahasa Mandarin Text Mandarin dan Inggris
Sebuah Film Sejarah Dari Seorang Master Jaman Dinasti Tang yang bertekad untuk membabarkan Dharma ke Jepang. Sebuah perjalanan yang tidak mudah saat itu.

Kebaktian Gabungan, Minggu 7 November 2010
Mengingat Jum'at 5 November 2010 adalah Hari Kelahiran Bhaisajya Guru Buddha, dan Sabtu 6 November 2010 hari Upavastha Ce It, maka Mudita Center TIDAK mengadakan Kebaktian di hari Jumat dan Sabtu.
Maka untuk itu Mudita Center mengadakan Kebaktian Gabungan Hari Minggu, 7 November 2010 Jam 09.09 WIB
dengan membacakan Sutra Bhaisajya Guru versi Bahasa Indonesia, dilanjutkan dengan Shang Gong sampai selesai.
Kepada Umat yang ingin berdana Xiao Zai dan menulis nama untuk diletakan di altar bisa menghubungi Novita, Mudita Center (021) 65305315 atau di Fax namanya ke (021) 065305314.

Demikian Pemberitahuan ini, Semoga dapat bermanfaat bagi kita semua, melimpah bagi mereka yang membutuhkan dan berbuah kebahagiaan bagi kita semua. Tetaplah ber'mudita' bersama MUdita Center.

Salam Mudita,
Mudita Center


Mudita Center News

Khusus kebaktian Minggu ini, 24 Oktober 2010. Mudita Center mengundang bapak/ibu sdr/i sekalian untuk ber'mudita' bersama Mudita Center.
Kebaktian Pagi jam 08.08 WIB
Kebaktian Siang jam 10.10 WIB
Pembicara: Pakar Hipnotherapi dan Ahli Pengobatan Tradisional China Bapak Iwan Widjaja.

Berbagi kasih dengan berdonor darah adalah sebuah kebajikan yang tiada taranya. Berdana bagian dari tubuh untuk kemanusiaan adalah sebuah karma baik yang tiada tara.
Mudita Center mengadakan Aksi Donor Darah
akan diadakan jam 11.00 di lt.1 Mudita Center.
Jl. Bisma Raya Blok A No. 68
Sunter Agung, Jakarta Utara

Peringatan Avalokitesvara Menginggalkan Keduniawian akan diadakan dalam Kebaktian Gabungan hari Minggu tanggal 31 Oktober 2010 Jam 09.09 WIB.  Dengan bersama-sama membacakan Pu Men Pin.

Semoga berita ini memberikan manfaat bagi kita semua, mari ber'mudita' bersama Mudita Center.

Salam Mudita,
Mudita Center


Nasihat Seekor Induk Laba-Laba

Nasihat Seekor Induk Laba-Laba

oleh Sakya Sugata pada 19 Oktober 2010 jam 8:52

  Seekor  Induk laba-laba memberikan nasihat pada anak-anaknya:

 "Mulai sekarang kalian harus berdiri sendiri, keluarga kita memiliki semangat pantang menyerah, harus giat berjuang dan berusaha. Pekerjaan kalian hanyalah merajut dan terus merajut sarang kalian sendiri. Dari sanalah kalian akan memperoleh makanan dari hasil kerja keras kalian sendiri.”

 "Walau pada kenyataannya banyak manusia yang tidak suka dengan sarang yang dengan susah payah kita buat, kalian harus mengerti sebabnya, karena kita telah masuk ke dalam rumah mereka. Manusia senang kebersihan, maka bila kalian membuat sarang di sembarang tempat dalam rumah mereka, sudah pasti kalian tidak akan pernah hidup dengan tenang. Bila kalian membuat sarang di halaman, di pohon atau di tempat-tempat yang tidak menganggu banyak orang, maka kalian akan dapat bertahan hidup."

 "Jangan berpikir pekerjaan kalian adalah pekerjaan yang sia-sia, pada saat pagi hari embun membasahi sarang kita, dan mentari mulai bersinar, lihatlah hasil karyamu yang indah. Warna indah dari air liur yang menjadi benang akan memancarkan warna pelangi nan indah. Inilah keindahan hidup sebagai laba-laba."

 "Jangan merasa kecil hati, saat banyak yang tidak suka dengan kehadiranmu, tetapi lihatlah semangat, keuletan dan kerja keras keluarga kita. Jangan malas untuk menambal sarang yang rusak, dan jangan putus asa untuk mengisi kehidupan dengan hal yang berarti. Walau kita kaum binatang yang tidak berguna, tetapi suatu kemuliaan untuk mengisi hidup dengan kerja keras dan hasil karya serta ketekunan membuat sarang laba-laba yang indah.”

 Salam Mudita,

Mudita Center


Filosofi Burung



Saat sang induk burung betina mengerami telurnya, dengan setia tidak meninggalkan sarangnya, Induk burung jantan dengan ketulusannya pergi mencari makan dan segera kembali ke sarang untuk menyuapi isterinya dengan penuh kasih sayang.

Saat telur burung menetas, anak_anak burung pun bermanjaan menyambut kehangatan induknya, dan sang induk bergantian memberikan perlindungan pada anak2nya.

Saatnya sang ibu pergi mencarikan makan untuk anak-anaknya yang kelaparan di dalam sangkar. Ia rela menahan lapar sebelum anaknya kenyang.

Setelah anak-anak tumbuh besar, sang ayah akan mengajarkan anak-anaknya terbang, dan dengan kesabaran menyambut anak-anaknya yg jatuh dan memberinya semangat untuk terus belajar terbang.

Saat semua telah bisa terbang, burung-burung itu memiliki kebebasannya untuk mengarungi dunia, tiada kemelekatan dan tiada pamrih, demi kebahagiaan semuanya mereka belajar untuk terus bertahan hidup dan terbang bebas melihat keindahan alam bebas.

Bagaimana dengan kita? Sudahlah filosofi burung menjadi renungan hidup bagi kita?

Manusia jauh lebih berhati mulia dari pada burung, Ada burung-burung tertentu, ketika anaknya lahir cacat, maka induknya langsung mendepak sang anak dari sarangnya, dan anak burung yg tidak mampu bertahan hidup akan segera mati.

Tidak dapat dipungkiri, ada manusia yang mengaborsi anaknya sebelum kelahirannya di dunia, atau menelantarkan anak yang sudah dilahirkanya, ada juga yang tega membuang anaknya ke tong sampah, atau dihanyutkan di sungai.

Tentu masih banyak orang tua yang memiliki cinta kasih, kasih sayang dan kebijaksanaan pada anak-anaknya. Kebahagiaan Keluarga jauh diatas segalanya. Semoga Semua Bahagia adanya, semoga semua selalu damai, tentram dan bahagia.

Amitofo,

Neng Xiu


Masih Adakah Sorot Mata Kepolosan Saat Kau Masih Anak-Anak.

 

Anak-anak memiliki dunianya sendiri yang indah, terkadang sedikit sekali beban hidup yang mereka rasakan.

Tetapi bagaimana pun permasalahan hidup orang dewasa, pasti akan juga dapat dirasakan sangat berat oleh anak-anak yang mengamati orang tuanya.

Makanya kadang saat ini banyak juga anak-anak yang memiliki 'tekanan' bagi hidupnya sendiri. Baik masalah sekolah, pelajaran dan lain-lainnya.

Kalau dipikirkan sendiri, dunia anak-anak masa lalu jauh lebih indah dari pada dunia anak-anak saat ini, yang sudah penuh dnegan intrik dan kontaminasi.Jadi marilah kita renungkan sejenak untuk flash back ke masa lalu. Sudahkah kita hidup penuh bahagia, seperti masa kanak-kanak yang begitu ceria?

Pancaran kepolosan dan penuh cinta kasih dari pancaran mata anak-anak terkadang masih dapat terlihat dari pancaran mata kita. Walau orang dewasa lebih banyak memiliki sorot mata yg tidak dapat dimengerti oleh anak kecil, apalagi oleh sesamanya. Karena pancarannya mengandung banyak makna dan pesan yg tersirat disana.

Maka dari pada itu cobalah untuk berbagi hati dalam menyikapi segala permasalahan, jauh lebih baik dari pada berbagi sorot mata sendu, penuh dengan kecurigaan, sorot mata kebencian, dan lainnya. Marilah kita mencoba untuk mengembangkan sorotan mata yg teduh, damai dan bijaksana bebas dari intrik dan kebencian.

Semoga damai hari-harimu, ceria sepanjang masa dan yakinlah segala masalah dari kehidupan akan dapat kita hadapi. Bila saat hidup begitu tegang, ternyata kita masih dapat mengunakan sorot mata kepolosan masa kecil kita.

Salam Mudita,

Mudita Center


Berita Kebaktian Gabungan Pembacaan Ksitigarbha Sutra

Sudah sering membacakan Di Zang Jing tetapi nga tahu artinya?
Marilah ber'mudita' bersama Mudita Center bersama kita membacakan Ksitigarbha Sutra Versi Bahasa Indonesia. Mengenang para leluhur dan semua mahluk yang membutuhkan. Mengajak mereka untuk ber'mudita citta' hingga kebahagiaan menjadi milik kita semua.
Semoga kita semua dapat memahami dan mengerti serta dapat menjalani isi dan makna dari sutra tersebut.

Kebaktian Gabungan Minggu, 5 September 2010
akan dimulai pukul 09.09 WIB. sampai selesai.
Kebaktian 6,7, dan 8 September 2010
akan diadakan malam hari pukul 19.00 WIB.
Demikian pemberitahuan ini telah disampaikan.
Marilah mengajak teman, saudara, sahabat dan keluarga tercinta untuk hadir ber'mudita' bersama Mudita Center

Sebagai bentuk kasih sayang dan cinta kasih kita juga akan mengadakan pelimpahan jasa bersama-sama.
Semoga semua mahluk berbahagia.

Salam Mudita,
Mudita Center


Menjaga Pikiran dari Derasnya Ombak Kekalutan Hati

Bila kita pernah ke pantai untuk menyaksikan dan mendengar  ombak yang datang silih berganti, memecahkan karang dan memberikan suara yang khas dengan deburannya seperti memainkan musik kehidupan. Sebuah nuansa keindahan alam yang tiada tara.

Banyak yang berkata, bila stress pergilah ke pantai, teriaklah kencang-kencang kalahkan suara ombak yang memecahkan karang, maka setidaknya beban hidupmu akan berkurang.

Benarkah?

Ada yang berkata benar, ada yang mengatakan tidak ada efeknya sama sekali.  Ada yang berkata melihat lautan yang terhampar luas, hatinya pun menjadi bebas lepas.  Ada yang berkata, pergi ke pantai, semakin mudah mengingat semua kenangan yang tidak ingin dikenang.  Ada juga yang semakin merasakan sepinya pantai di sore hari, semakin merasakan kesepian di hatinya.

Jadi sesungguhnya apa yang terjadi?

Mampukah Deburan Ombak membuat kita menjadi tenang? Mampukah suasana pantai membuat kita bahagia? Dapatkah hamparan lautan luas membuat berkurangnya semua beban hidup kita?

Tenyata lautan tetaplah lautan, ombak tetaplah ombak, karang masih juga tetap pada tempatnya.

Tetapi pikiran kita yang menjadi penentu segalanya. Pikiran kita yang dapat menentukan kebahagiaan kita sendiri.

Bila saja dihadapan kita terpampang pemandangan yang indah, suara yang merdu, dan suasana yang tenang, tetapi pikiran ini tidak pernah bisa tenang, maka apa yang dilihat, didengar dan dirasakan  tidaklah membantu banyak bagi perkembangan diri kita.

Bila saja dimanapun kita berada, dapat mendengarkan suara hati kita yang damai, yang tenang, yang bahagia, maka apapun yang kita lihat, dengar dan rasakan akan menjadi sebuah keindahan yang luar biasa.

Jadi letak permasalahan sesungguhnya adalah terletak dalam bagaimana cara kita berpikir dan melihat kenyataan yang ada.

  

 Ada yang jauh lebih penting lagi adalah menjaga pikiran kita. Amati gelombang dan riak dari yang namanya gelombang emosi kehidupan, ombak kekalutan hati, dan riak dari keinginan-keinginan rendah yang selalu datang menganggu kehidupan kita.

Bila kita dapat menjaga hati kita, mengamati suara hati kita, melihat dan mendeteksi datangnya gelombang-gelombang yang hanya membuat permasalahan bagi hidup kita, mengamati setiap proses terjadinya deburan dasyat antara keinginan dengan kenyataan yang ada dan Bila kita mau mendengarkan setiap keluh kesah dari arus kehidupan diri kita sendiri, ternyata sumber kebijaksanaan yang luar biasa terdapat disana. Sumber kedamaian yang luar biasa juga terletak disana

 Bijaksana muncul setelah kita mampu melihat, mendengar dan merenungkan dengan jelas setiap suara-suara yang ada dari setiap pergerakan pikiran kita. Menganalisanya apakah bermanfaat atau tidak, apakah merugikan diri sendiri atau tidak, apakah dapat memberikan pencerahan atau tidak, atau sebaliknya hanya menghancurkan diri sendiri, membuat keributan bagi orang lain, dan membuat permasalahan menjadi berlarut-larut. Setelah munculnya kesadaran dari dalam diri tentang apa yang terjadi dalam diri ini, maka barulah seseorang akan mampu bangkit dari segala kerisauan dan masalah yang selalu berkecamuk di dalam hatinya.

 Salam Mudita,

Mudita Center


Sekedar Renungan Saat Purnama

Tiada orang yg mampu memindahkan gunung. Tetapi para bijaksana akan berkata: "Saat kita melihat gunung dan merenungkannya, gunung yg besar telah berpindah ke dalam mata dan pikiran kita. Kapanpun kita ingin memunculkannya, gunung itu dapat muncul kembali dalam pikiran kita. Bila saja gunung yg besar dapat berpindah ke dalam pikiran kita, Tentu pikiran kita jauh lebih besar daripada sebuah gunung”.

Pikiran kita adalah proyektor terbesar di dunia, planetorium terlengkap di dunia, cctv tercanggih di dunia, kamera dengan giga pixel tercanggih di dunia.
Apapun yg ingin direkam akan terekam dengan baik, apapun yg ingin ditampilkan dan di proyeksikan akan dapat diproyeksikan dengan baik. Begitu hebatnya pikiran kita berproses dengan cepatnya dan memiliki ketajaman gambar yang luar biasa.
Bila gunung yg besar saja dapat berpindah masuk ke dalam hati kita semua. Mengapa kata-kata yang menyakitkan, kenangan yang menyedihkan yg telah berpindah masuk ke dalam hati, tidak bisa kita pindahkan, semudah memindahkan gunung ke dalam hati kita?

Harusnya apa yg sudah di input dapat mudah di erase dan di delete, tp nyatanya? Tidaklah mudah mengapa?
Tanpa disadari kita memiliki "Kemelekatan" terhadap kenangan buruk itu dan begitu menyenangi dan menyayangi hal yang negatif di dalam diri kita sehingga selalu terkenang dalam setiap kesadaran kita.

Benarkah? Bila tidak benar, ayo hapuskan semua memory yang tidak baik, semua kenangan pahit dan beban yang bersarang di pikiranmu, masih banyak hal yang lain yang bermanfaat yang dapat mengisi relung bathinmu.

Salam Mudita,

Mudita Center


Renungan Malam dan Info Mudita Center

Bila suatu saat di mana semua orang tidak lagi mampu tersenyum, tidak ada daya untuk mengingat di mana dan ke mana berbuat baik. apa yang terjadi?

Tenang, bila saat itu bila masih ada Vihara, akan tetap ada Rupang Sang Buddha dan Bodhisattva yang masih akan tersenyum padamu, masih ada anggota sangha yang akan melayani mu dengan senyumannya, masih ada dharma yang bisa dipelajari dan membuatmu tersenyum.
Tetapi bila semua itu sudah tidak ada lagi?

Pertanyaan yang konyol, tetapi pernahkah kita renungkan tentang hal ini?
jaman masih banyak vihara saja, banyak orang yang sudah sulit tersenyum, dan sudah malas datang ke vihara. banyak alasan yang dikemukakan, antaranya tidak ada waktu.

Saudara bila anda benar sudah tidak lagi diberi waktu, dan memang hidup penuh dengan kekerasan dan kekecewaan. apakah mau sampai benar2 ada waktu untuk mencari obat dari kerasnya kehidupan? rasanya terlambat yah. dan oleh karena itu sadarilah bahwa, saat ini tiada kata terlambat.

Maka mulailah tersenyum, dan cobalah ingat dan lihat dimanakah anda bisa mulai melangkahkan kaki untuk beribadah dan mengenal lebih dalam lagi ajaran Sang Buddha. yang indah pada awalnya indah pada pertengahan dan indah pada akhirnya.

Menikmati hidup saat ini jauh lebih berarti dari pada menanti hidup di depan yang serba tidak pasti. Selamat merenungkan. Selamat Malam.

Salam Mudita,
Neng Xiu

Info:
Mari langkahkan kaki untuk belajar Dharma.
Dharma Class Mudita Center, Jumat, 20 Agustus 2009 kembali dibuka untuk umum. berlangsung di Mudita Center Lantai 4, jam 19.00 WIB. Semoga membawa kebahagiaan bagi kita semua.

Pembacaan Sutra Kstigarbha akan diadakan tanggal 5 September Jam 09.09 (Kebaktian Gabungan) dilanjutkan dengan Shang Gong. Tanggal 6, 7, 8 diadakan jam 19.00 WIB.  Semoga semua mahluk berbahagia.


Semua Hanya Akan Menjadi Penyesalan

Setelah melalui keributan yang sangat hebat sepasang suami isteri, datang menghadap kepada Master Zen untuk meminta pencerahan.

Sang Suami berkata: “Master, kami sudah lama menikah, anakpun sudah besar-besar, tetapi rumah tangga kami selalu dirundung masalah, keributan dan ketidakcocokan selalu terjadi setiap hari, Saya sebagai suami ingin bercerai dengan isteri saya, dan hendak mencari pasangan hidup yang baru, mohon pencerahan dari Master.”

Sang Isteri tidak mau kalah berkata: “ Master yang bijaksana, bagaimana saya tidak sabar, setiap hari perlakuan suami saya kasar, tidak peduli dengan anak-anak, saya dengan tulus mengurus semua keperluan rumah tangga, menyiapkan semuanya untuk suami dan anak-anak tercinta dengan penuh kesabaran, melayani suami tanpa pamrih, dan saya selalu setia menemani suami saya walau dengan air mata dan hati yang terluka setiap hari, kerena pada dasarnya ia tidak setia, maka pernah senang berada di rumah. saya ingin bercerai, bagaimana pendapat Master?”

Master Zen berkata: ”Apapun keputusan yang kalian ambil, SEMUA HANYA AKAN MENJADI PENYESALAN, Silakan pulang dengan Bahagia”

Mereka tidak puas, dan berkata: ”Mengapa demikian?”

Master Zen pun berkata:
”Bila saya menyetujui kalian bercerai, maka kamu sebagai isteri, akan menderita, setiap saat bermandikan air mata PENYESALAN, selama ini telah hidup bersama dengan suka duka, membesarkan anak dengan susah payah, karena hal-hal NEGATIF yang selalu terlihat melupakan hal yang POSITIF dari suamimu kemudian bercerai dan harus menghadapi segala persoalan sendiri, mengerjakan semua sendiri, kamu akan selalu menyalahkan diri sendiri. Kamu selalu akan berpikir tentang semua kekuranganmu dan akan MENYESALI perceraian ini, mengapa dahulu tidak mau berubah, mengapa tidak lebih sabar menghadapi suami dan memaafkan semua kesalahannya, mengapa tidak mencoba memperbaiki hubungan ini dan memberikan perhatian yang lebih kepadanya.”

”Kamu sebagai suami, mungkin akan memperoleh kebahagiaan yang baru dengan pilihanmu sendiri, selama belum terjadi masalah baru, maka semua akan terlihat baik-baik saja, benarkah? Semua kondisi kehidupan memiliki dua sisi positif dan negatif, begitu muncul persoalan-persoalan dalam hidupmu yang baru, apakah kau tetap bahagia? Apakah tidak akan muncul PENYESALAN? Mengapa telah mengecewakan orang yang kau telah nikahi dan menemanimu selama ini, meninggalkan anak demi kepuasan sesaat, masalah yang sama akan kembali hadir, dan masalahmu akan menjadi bertambah, kekecewaan dan penyesalahan akan muncul di hari tuamu, melihat sikap benci yang terpancar dari anak-anakmu terhadap kamu,
Jadi PENYESALAN pasti akan ada.

”Bila aku mencegah kalian untuk tidak BERCERAI, maka PENYESALAN pun akan ada, karena kalian akan pulang sekarang, dan kemudian hari akan terulang semua hal yang sama, dan kalian akan menyalahkan saya karena tidak mencegah kalian untuk bercerai,
Kalian tetap tidak akan puas, karena dalam pikiran kalian hanya ada KATA CERAI, tidak ada kata BERUBAH bahkan kata CINTA pun telah lenyap dari pikiran kalian, dan yang pasti kalian tetap hidup dalam KETIDAKPUASAN, dan tidak ada jalan keluarnya”

”PULANGLAH DENGAN BAHAGIA!”

Tapi renungkanlah pesan ini :
”Kebanyakan orang TIDAK PUAS dengan apa yang telah DIPILIHNYA”
”Ketika kalian memilih seseorang untuk menjadi pendamping hidup kalian, tentu melewati proses yang tidak mudah, bila semua berjalan baik-baik saja, hidup kalian akan bahagia, tetapi begitu muncul segala macam masalah, maka pikiran yang muncul adalah SEANDAINYA...., SEHARUSNYA...., BILA PADA AWALNYA... semua akan membawa ingatan kalian pada pilihan yang dulu telah tersedia. Dan kalian akan menyalahkan keadaan, menyalahkan kondisi, menyalahkan diri sendiri. Mengapa memilihnya tidak memilih yang satunya?”

”Sama seperti memilih membeli barang dari tersedianya pilihan, ketika kita mengambil keputusan untuk membelinya, dan kemudian terjadi KETIDAKPUASAN, maka akan segera berpikir seandainya dulu saya memilih yang satunya.”
Padahal bila kita memilih pilihan yang lain itu sendiri, belum tentu juga bahagia, pasti akan kembali terulang hal yang sama, karena pada dasarnya sifat KETIDAKPUASAN itu selalu ada dalam pikiran kita.”

”Yang salah bukan pilihannya, yang salah adalah PIKIRAN dan SIFAT orang yang memilihnya, yang tidak pernah memiliki rasa PUAS dan BERSYUKUR dengan apa yang telah didapatkannya. Dari pada memilih lagi, lebih baik menjaga apa yang telah ada, merawat yang telah terjalin, dan memperbaiki sesuatu yang perlu diperbaiki.”

”Jadi Pulanglah dengan BAHAGIA, BERCERAILAH dengan BAHAGIA, atau Kembalilah bersama-sama membina RUMAH TANGGA YANG BAHAGIA. Saranku CARILAH KEBAHAGIAAN bukan PENDERITAAN.”

Pembaca semua kembali pada penilaian masing-masing, kebijaksanaan masing-masing, seorang Master Zen yang hebat sekalipun tidak dapat menentukan kebahagiaan anda, karena anda sendiri yang dapat membuat diri anda BAHAGIA.
Diceritakan kembali secara bebas oleh:
Sakya Sugata
www.muditacenter.com


Jangan Ragu untuk Berubah

Semua orang menginginkan karma baiknya berbuah, dan tidak pernah menginginkan karma buruknya berbuah, Tetapi lupa satu hal, kebanyakan dari kita sangat sulit untuk BERUBAH.
Padahal dengan perubahan itu sendiri maka akan mempercepat proses pematangan buah karma itu sendiri. dan mempercepat proses kematangan dan kedewasaan hidup itu sendiri.

Tetapi setiap perubahan itu membutuhkan pengorbanan, membutuhkan keseriusan dan membutuhkan tekad dan semangat untuk terus melakukan perubahan itu sendiri menuju hal yang positif.

Saat kita telah memasuki tahap perubahan, sesungguhnya kita tidak menyadari bila kita sedang berubah dan dalam proses perubahan itu sendiri. Begitu melihat kembali masa lalu dan kenangan akan perbuatan yang jelas sudah lalu, muncul perasaan bersalah, penyesalan dan menyalahkan diri sendiri. dan bahayanya kita selalu merasa itulah diri kita yang 'sesungguhnya'. Padahal kita jelas-jelas sudah berubah dan akan terus berubah.

Melihat kembali kenangan masa lalu baik, untuk dijadikan sebagai bahan renungan, sepahit-pahitnya sesuatu dan seburuk-buruknya kenangan itu setidaknya ada pelajaran berharga dibalik semua itu yang akan menambah kebijaksanaan yang ada di dalam diri ini. Bukan dengan terus menghindari dan terus menyalahkan diri sendiri, tetapi sadarilah waktu yang telah berlalu tidak akan pernah kembali lagi. yang ada hanyalah kenangan yang selalu tersimpan dengan baik.
Jangan jadikan kenangan itu sebagai belenggu kehidupanmu, tetapi jadikan sebagai proses perubahan dalam hidup kita.

Waktu sekarang sekejap saja sudah berlalu dan waktu yang mendatang sebentar saja sudah tiba untuk terusi berlalu, semua selalu berubah mengikuti alur dan prosesnya. Mengapa kita tidak menyadarinya untuk melakukan perubahan dalam hidup ini.

Berubahlahke arah yang lebih baik lagi sekarang dan teruslah berubah. maka buah-buah yang manis akan hadir dalam kehidupanmu. Seandainya Buah-buah yang tidak enak dipercepat berbuahnya, janganlah khawatir karena buah dari kebajikan akan selalu mengimbangi buah dari perbuatan tidak baik yang pernah dilakukan. Maka berubahlah dan rasakan perubahannya. Nikmatilah buahnya.

Apa yang kau tanam itu lah yang akan kau petik, apa yang kau rawat itulah hasil yang kau tuai. Bila menanam yang baik hasilnya pun akan baik, bila merawat sesuatu yang tidak berguna, hasilnya juga pasti tidak akan membawa kebahagiaan. marilah menanam yang baik, dan merawat yang penting untuk kehidupan ini.

Berubahlah dan teruslah berubah, jangan menyesali masa-masa yang lalu, karena bila masa sekarang penuh dengan hal-hal yangbaik, maka keindahan hidup akan didapatkan ketika masa depan itu datang padamu.

Salam Mudita,
Mudita Center