Semua Berawal dari Ketiadaan

Ketika kita dilahirkan, kita tidak memiliki sesuatu apapun,

perlahan sesuai dengan usia, kita mulai memiliki  segala sesuatunya.

 

Ketika kita dibesarkan kita tidak memiliki Kepandaian apapun, tetapi seiring dengan perjalanan di bangku sekolah, kita memiliki ilmu untuk  dipelajari dan dipraktekan sebagai bekal kehidupan.

 

Ketika kita dilahirkan kita tidak memiliki pasangan hidup, tetapi seiring perjalanan kedewasaan, ada yang pada akhirnya memiliki pasangan hidupnya. Walau  ada yang memilih untuk menjadi pelayan semua orang, tidak menikah dan memiliki lebih banyak teman dalam perjalanan hidupnya.

 

Ketika kita baru membina rumah tangga, kita belum memiliki buah hati, tetapi seiring dengan waktu akhirnya datang seorang anak sebagai buah hati perumah tangga.

 

Ketika bathin ini kosong dan hampa, perlahan banyak persoalan hidup yang menjadi pelajaran terindah kehidupan, perlahan menumbuhkan kebijaksanaan. Dengan banyak belajar, banyak mendengar, banyak bergaul dengan orang bijaksana, kebijaksanaan kita pun semakin hari semakin bertambah.

 

Ketika sesuatu telah kita miliki, kepandaian telah menjadi milik kita, Telah memiliki pasangan hidup yang diinginkan, memiliki buah hati…

tetapi semua orang pasti memiliki dilema dalam hidupnya.

Bila saja kebijaksanaan belum muncul dalam dirimu, maka dengarlah suara hatimu, dengarlah suara lubuk sanubari dan ikuti nuranimu.

Bila kita telah Bijaksini, maka pada akhirnya kitapun mampu menjadi bijaksana?

 

Dengan menganalisa semua keadaan dan kondisi, maka dengan adanya keyakinan pada diri sendiri, dengan membaca dan mendengar perjalanan hidup orang lain, sehingga mampun untuk memiliki motivasi untuk maju dan berkembang. Percayalah kebijaksanaan pun akan muncul dalam diri kita.

menerangi setiap hari-harimu.

 

Sebab dari penderitaan adalah keserakahan, tidak pernah mau puas dengan apa yang dimiliki dan selalu menuntut keinginannya agar terpenuhi.

 

Sebab dari kebodohan adalah tidak mau belajar dan  sifat malas yang sulit dikendalikan, menutup diri untuk belajar dan berjuang.

 

Sebab dari kebencian adalah tidak mau bergaul dengan orang lain, menutup diri untuk orang lain, tidak pernah memperhatikan orang lain, sehingga dunia hanya miliknya sendiri,

memiliki iri hati yang berlebihan, dengki, dan senang mengadu domba orang lain, bahkan senang mempermainkan perasaan orang lain, tidak senang dengan kemajuan orang lain,

akhirnya susah memiliki teman perjalanan hidup apalagi memiliki pasangan hidup yang baik.

 

Dengan adanya semua itu bila kita mau belajar untuk berubah, maka benih cinta kasih, dan kebijaksanaan akan tumbuh dengan sendirinya.

 

Salam Mudita

Neng Xiu

www.muditacenter.com