Metode Aplikatif Pemurnian Diri

Amithofo sami, terimakasih atas jawabannya, saya sulit memurnikan pikiran ucapan, dan perbuatan, dapatkah diajarkan cara yang tepat untuk itu?

 

Salam hangat sahabat,

Kita semua sama-sama belajar yah, sama-sama masih harus terus memurnikan dan menjaga pikiran, ucapan, dan perbuatan.

 

Sami diajarkan oleh berbagai kalyana mitra (sahabat baik dalam pembinaan kesadaran) tentang metode yang cukup aplikatif dan terasa sangat berperan dalam membantu sami memperbaiki berbagai kesalahan dengan signifikan walau belum benar-benar baik.

 

Sami diajarkan syair:

Syair tiga perlindungan

Saya berlindung kepada Buddha,

Saya berlindung kepada Dharma,

Saya berlindung kepada Sangha.

(dibaca tiga kali)

 

Syair PancaSila

Saya bertekad untuk menghindari membunuh, baik sengaja maupun tidak sengaja.

Saya bertekad untuk menghindari mencuri, baik sengaja maupun tidak sengaja.

Saya bertekad untuk menghindari asusila, baik sengaja maupun tidak sengaja.

Saya bertekad untuk menghindari kata-kata yang tidak baik, tidak benar, dan tidak berguna (gosip, keluh kesah), baik sengaja maupun tidak sengaja.

Saya bertekad untuk menghindari mengonsumsi zat-zat yang melemahkan kesadaran, baik sengaja maupun tidak sengaja.

 

Syair yang terlihat sederhana ini, diajarkan untuk dibaca minimal setiap pagi dan malam, tepat setelah bangun dan sebelum tidur. Untuk syair Pancasila, bahkan perlu dibaca setiap kali ada sila yang terlanggar. Misalnya ketika tanpa sengaja membunuh nyamuk, kita langsung membaca ulang sila pertama dalam hati, dengan penerbitan rasa bersalah bukannya mencari pembelaan dan pembenaran “Saya bertekad untuk menghindari membunuh, baik sengaja maupun tidak sengaja.”

 

Jadi, seminimalnya, adalah dibacakan setiap bangun pagi, malam, dan untuk PancaSila, setiap kali melanggar Sila. Tanpa disadari, bila sudah dijalankan hingga menjadi kebiasaan yang refleks, pikiran, ucapan, perbuatan kita akan termurnikan dengan sangat alami, dan jangan pernah kaget ketika kemudian ada yang memuji keindahan cakra dan auramu nantinya, karena kebanggaan akibat pujian itu dapat segera menutup terangnya aura dengan tabir kabut kesombongan yang halus.

 

“Berkonsentrasi pada kesempurnaan hasil akan justru mencacatkannya,

Berkonsentrasi pada kesempurnaan proses akan justru menyempurnakan hasil.”

 

Sehingga adalah baik bila kita lebih menekankan proses ketimbang hasil, sahabat. Bukankah bila sudah menyetiai proses yang benar, hasil yang sempurna hanya menunggu waktu untuk matang dan berbuah manis, sahabat? J

 

Bagi para sahabat yang belum mau menerima syair perlindungan pada Buddha, Dharma dan Sangha, dapat menggantinya dengan syair berikut:

Syair tiga perlindungan

Saya berlindung kepada Kesadaran Teragung dalam watak sejatiku,

Saya berlindung kepada Kebenaran Teragung dalam watak sejatiku,

Saya berlindung kepada Kesucian Teragung dalam watak sejatiku.

(dibaca tiga kali)

Untuk syair Panca Sila atau syair lima aturan dasar kehidupan, adalah sama.

 

Parameter termurnikannya cakra dan aura adalah, terbitnya kebahagiaan yang rendah hati dalam batin, yang dengan alami mengusir semua awan kegalauan penggelisah hati.

 

Salam hangat sahabat

Semoga senantiasa berbahagia sehingga dapat senantiasa menebarkan bibit kebahagiaan pada semua makhluk

Amithofo

__/\__

SV.10.06.2013