Masih Adakah Kekuatan dari Sebuah Kebersamaan?

Apa yang dirasakan dalam keseharian dalam kesibukan masing-masing?

Masihkah ada waktu untuk berbagi dengan orang-orang yang disayangi dan dicintai?

Masihkan ada untuk men’charge’ pikiran dan bathin sendiri?

Masih ada waktu untuk merenung dan bersyukur?

Masihkah ada waktu untuk bercanda tawa dengan teman-teman lama, sahabat, dan orang yang terdekat?

Atau seluruh waktu kita habis untuk bergelut dalam pekerjaan, stress dan kecemasan? tak ada waktu untuk memanjakan diri sendiri apalagi waktu untuk orang lain? hidup dalam rutinitas yang membuat kita berpacu dengan adrenalin, bergulat dalam emosi jiwa, hidup yang penuh tantangan dan menantang arus kehidupan dengan segala fenomenanya.

Sering mendengar orang tua berkata:”Kalau Hidup sudah susah, Jangan di Tambah susah!”

ini yang jarang sekali kita renungi. Tanpa sadar, banyak yang menjadi terjebak semakin menambah masalah hidupnya.

Hubungan jaman sekarang banyak ditemui kondisi dimana anak dan orang tua sudah hampir tiada ‘keterbukaan’, satu dan lainnya sibuk dengan kegiatan masing-masing, percakapan sehari-harinya terkesan basa-basi.

Akhirnya banyak anak yang lebih sering curhat dengan orang lain dibanding curhat dengan orang tuanya. Dan lucunya orang tahu tahu paling belakangan dengan kejadian yang menimpa anaknya sendiri.

Ada juga ditemui kenyataan sehari-hari dimana Suami Isteri sudah jarang bicara dari hati ke hati, masing-masing sibuk dengan dirinya sendiri, apalagi semakin canggihnya teknologi, masing-masing sibuk dengan BBMnya sendiri, orang lain jauh lebih penting dari pasangannya. Percakapan dengan orang lain jauh lebih asik dari pada bicara langsung kepada ‘belahan hati’nya.

Akhirnya sudah dapat ditebak, masalah-masalah baru muncul karena kurangnya keterbukaan, kecurigaan, dan terlalu asiknya dengan yang bukan pasangannya. Munculah fenomena baru yang mencuat belakangan ini. bagaimana menghadapinya? kembali kepada kebijaksanaan masing-masing orang dalam menyikapinya. Tidak semua negatif. karena negatif atau positif tergantung bagaimana kita menyikapi dan menjalankannya. Ibarat pisau di tangan, bisa jadi sangat bermanfaat atau bisa menjadi bumerang bagi diri sendiri, bila dipakai untuk hal-hal negatif.

Jadi Bagaimana Solusinya?

Kembali pada diri sendiri, dan rekatkanlah Hubungan yang indah dengan orang yang disayangi, menjaga keharmonisan  baik dengan keluarga atau orang-orang disekitar kita. Menjaga perasaan, keserasian dan meluangkan waktu untuk bicara dengan ‘hati’. Memupuk kebahagiaan dan menghindari perpecahan atau pertengkaran yang tidak diperlukan.

Jangan menghabiskan waktu untuk perseteruan yang hanya akan berkepanjangan, tetapi isilah dengan hal-hal yang membuat hidup lebih indah. jangan lupa mengoreksi diri sendiri sebelum mengoreksi orang lain.

Dan kunci yang paling penting dari semua itu adalah IBADAH. bersama mengikuti kegiatan-kegiatan di tempat ibadah, ikut retreat, atau gathering bersama yang tujuannya adalah melatih diri, membangkitkan kepekaan diri,  menyirami bathin dengan siraman rohani.Membuat hdiup terasa lebih berarti, memberikan sentuhan bathin kepada hati yang mulai kering, kepada orang-orang yang dikasihi, dan merasakan kebersamaan dalam nuansa baru kehangatan sebuah keluarga.

Selain mengakrabkan diri dengan keluarga, bermain bersama dengan orang lain, teman serta mencari sahabat, mengurangi  permusuhan. Meluangkan waktu untuk manfaat yang jauh lebih besar dan berarti bagi kehidupan, dibanding terus bergelut dengan sesuatu yang hanya membuat banyak masalah dalam kehidupan. marilah kita mulai mencari ‘balancing’ diri.  Percayalah kekuatan dari kebersamaan itu luar biasa, dan masih bisa dirasakan sebelum semuanya terlambat.

Bila sebuah mobil memerlukan perawatan khusus, perlu spooring balancing, perlu tune up, perlu service berkala, perlu ganti oli, dan perawatan intensif lainnya, mengapa juga kita tidak memulai untuk merawat bathin kita? merawat jasmani dan rohani agar tetap seimbang, membuat hidup yang jauh lebih hidup?

Marilah mengembangkan diri. membina hubungan baik dengan sesama, membangkitkan semangat hidup dan membangun kesadaran diri. Semoga kita semua dapat bermanfaat bagi diri sendiri, bermanfaat bagi orang lain dan berguna bagi bangsa dan negara tercinta. Kembangkanlah cinta kasih pada sesama, dan pancarkanlah maka semesta alam akan memancarkan kebahagiaan pada kita semua.

Salam Mudita,

Mudita Center

Neng Xiu