Maha Maitri Maha Karuna VS Maha Dosa Maha Sirik

Cinta Kasih Vs Kebencian
Welas Asih Vs Iri Hati

Tidak ada kebencian yang akan berakhir dibalas dengan kebencian. Cinta Kasihlah yang dapat membasahi hubungan yang kering, Cinta kasih yang akan melapisi kebencian agar tidak mencuat kepermukaan, dan perlahan tapi pasti Cinta Kasih juga yang akan meredam bentuk-bentuk kebencian yang akan muncul.

“Benci”, siapapun mengerti satu kata ini, tidak perlu diajarkan rasanya semua orang tahu bagaimana kebencian ini terjadi.

“Cinta” semua orang tahu benar apa itu definsi Cinta…
tetapi “Cinta Kasih” tidak semua orang mengerti hakekat Cinta Kasih.
Cinta yang perlu di’beri’kan adalah Cinta Kasih.
‘kasih’ = ‘beri’ contohnya: kasih barang = memberi barang..
Jadi bila kita mau memberi cinta kita pada yang lain maka kita telah memiliki cinta kasih.
Jadi Cinta jangan hanya disimpan sendiri… sebarkanlah dan ungkapkanlah pacarkan dengan antena pemancar yang tinggi…
getarkanlah cinta kasih pada dunia, dan Dunia akan memberikan cintanya padamu….

Bila kau telah memberikan cintamu, maka kau akan disayang oleh siapapun, karena rumusan dari hukum cinta kasih adalah demikian:
Cinta —-> Kasih (beri) —–> Sayang makanya ada istilah
Cinta Kasih dan Kasih Sayang.

Welas Asih tidak sama dengan memelas…
Welas Asih adalah suatu sifat dimana tidak bisa ‘tahan’ melihat orang lain menderita, dan selalu mengasuh dan mengasihi sesamanya…
Asih Asah Asuh…. tentunya Kasih itu harus di’asah’, dan di’asuh’ agar terwujud keseimbangan yang penuh dengan pengertian, toleransi dan tenggang rasa.

Bodhisattva besar Avalokitesvara sangat terkenal dengan Sifat yang satu ini, sehingga Beliau bertekad siapapun yang membutuhkan pertolongan, beliau akan turun dalam bentuk apapun.
Nah persoalannya kemudian adalah siapa yang akan menolong diri kita ketika kita menderita?
jawabannya adalah diri sendiri, dengan memiliki sifat welas asih kita telah menjadi kuat, dengan melihat ternyata masih banyak orang yang lebih menderita dari persoalan hidup kita.
Masih banyak sekali orang yang persoalan hidupnya ‘rumit’ luar biasa, dari tampak luar indah tetapi tidak di dalamnya. persoalan selalu datang menerpanya.. sehingga kita harusnya bersyukur apapun masalahmu tidak seberapa dengan masalah orang lain.

Oleh karena ini hilangkan Sifat Sirik, dengki dan Iri hati…
karena Maha Sirik ini selalu menguasai diri manusia. Maha Sirik selalu mengintip dari mata kita, menguping dari telinga kita, mencium dari hidung kita, segala sesuatu yang tidak pernah dapat membuat kita puas.

Sirik akan keberhasilan orang lain, sirik dengan kemampuan orang lain, sirik dengan kebahagiaan orang lain, sehingga melupakan bahwa ia sendiri adalah orang yang bahagia, orang yang kecukupan, orang yang utuh. Hanya karena si Maha Sirik selalu merasa dirinya kekurangan, merasa dirinya tidak utuh, merasa tidak pernah terpuaskan, dll.

Maka Dengan memiliki Maha Maitri dan Maha Karuna setidaknya kita memiliki Bala tentara yang tangguh dalam berperang menaklukan Maha Dosa dan Maha Sirik dalam diri kita. Berperang bukan saling membunuh, tetapi menaklukan, merangkul, melapisi dan menjaganya agar Maha Dosa dan Maha Sirik tidak dapat bergerak dengan sesuka hatinya….

Catatan hati ini cukup panjang, jadi cukup dulu yah:
Kacang Panjang Beli di Cikini
Karena Panjang berhenti di Sini.

Selamat Memperingati Avalokistesvara Meninggalkan Keduniawian
Salam Mudita,
www.muditacenter.com