Bodhisattva Takut Akan Sebab, Mahkluk Biasa Takut Akan Akibat
Seorang umat awam ditimpa malapetaka. Umat awam itu baru saja
kehilangan rumah (terbakar habis oleh api) dan Istrinya pun kemudian
sakit parah karena shock. Umat awam itu begitu terpukul sehingga
mulai ragu akan Buddha-Dharma.
Mengetahui ini, Master Yin Kuang (PureLand Patriarch) mengirim sebuah surat untuk menghibur dan membangkitkan kembali tekad dan semangatnya.
—
Bodhisattva Takut Akan Sebab, Mahkluk Biasa Takut Akan Akibat
Sutra Teratai menyatakan: “Tak ada kedamaian di dunia Samsara. Ini seperti rumah yang sedang terbakar. Ini sungguh suatu hal yang menakutkan”
Matahari dan bulan tidak-lah selalu berada di atas. Pada saat-nya,Matahari pun akan terbenam dan Bulan pun akan tertutup oleh terang.
Bahkan gunung yang paling tinggi pada saatnya akan tertutup oleh
lautan, tertimbun oleh lumpur. Ini tidaklah berbeda dengan kondisi manusia.
Selama hidup sebagai umat awam, adalah wajar kita bekerja untuk
memenuhi kebutuhan hidup keluarga.
Tetapi dari sudut pandang kebutuhan hidup, satu mangkok sup dan sayur
segar sudahlah cukup. Mengapa harus mencari makanan khusus dari
lautan dan gunung?
Dari sudut pandang kebutuhan hidup, pakaian yang sederhana sudahlah
cukup, untuk apa harus mencari Sutra tebal dengan jahitan khusus?
Untuk masa depan anak, mereka bisa mendapatkan pendidikan yang layak,
untuk apa harus mengumpulkan kekayaan tanpa henti?
Anda harus menyadari bahwa semua fenomena dalam hidup ini adalah
seperti mimpi, ilusi, gelembung kecil, bayang-bayang, embun,
halilintar, bayangan bulan di atas air, bayangan bunga di atas
cermin. Semuanya tidak nyata dan sementara. Hanya Ke-Buddha-an yang tidak pernah berkurang.
Mereka yang tidak mengerti akan Buddha-Dharma tidak-lah bisa
disalahkan. Tetapi anda sebagai praktisi, mengapa tidak menggunakan pengalaman penderitaan untuk mengerti lebih dalam?
Tinggalkan semua ilusi dan penderitaan anda dan membaca Nama Buddha dengan pikiran tunggal.
Apakah ini bukan berarti mengubah kemalangan
kecil menjadi berkah yang luar biasa?
Sutra menyatakan: “Bodhisattva takut akan sebab, mahkluk biasa takut akan akibat”
Untuk menghindari penderitaan, Boddhisattva menghancurkan sekaligus semua sebab buruk (sebab dari penderitaan). Maka, karma buruk dihilangkan dan kebajikan menjadi sempurna.
Mahkluk hidup terus menerus menciptakan sebab buruk
tetapi berkeinginan untuk terbebas dari akibat buruk.
Mereka tidaklah berbeda seperti orang yang takut akan bayangan sendiri tetapi terus berlari dan berlindung di bawah cahaya matahari. Bagaimana mereka dapat terbebas dari bayangan mereka?
Saya harap anda merenungkan kata-kata saya dengan dalam. Maka anda akan sembuh dari penderitaan anda, membersihkan langit dari awan gelap, membuka tabir terang, menemukan kebahagiaan di dalam bencana.
1 Comment
Add comment Cancel reply
You must be logged in to post a comment.
This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.
Sebuah objek perenungan yang luar biasa. Terima kasih Mudita Center. Amitofo _/|\_