Ini adalah percakapan para bayi yang belum bisa bicara, di Rumah sakit bersalin, kamar bayi…
tetapi mereka bisa kontak bathin antara satu dengan lainnya… kira-kita percakapannya seperti apa yah?
“Aku lahir dari buah hati kedua orang tuaku…” kata seorang bayi yang baru dilahirkan di rumah sakit kepada sahabatnya…
“kalian beruntung… aku lahir, tanpa ku tahu siapa papaku…” sahut yang lainnya..
“wahhh papaku meninggalkan ibuku, setelah aku berada dalam rahim ibuku…”
“wahhh kalian tidak lihat tadi pagi di kamar operasi, bahkan belum sempat dilahirkan .. sudah meninggal dalam kandungan….”
“Hai kawan…coba lihat, kita masih beruntung bisa lahir normal…” ada banyak teman kita yang tidak perlu susah berjuang untuk keluar dari rahim ibunya, cukup dioperasi cesar oleh dokter…
“kalian tidak tahu.. ada yang lebih seram, banyak ibu yang tidak mau merawat anak yang dikandungnya, bahkan orang tuanya tidak mengakui bayi yang dikandung anaknya… akhirnya mereka melakukan aborsi…”
“sungguh malang adik-adik kita yang berhak untuk hidup”, “sungguh keji mereka yang membunuh anaknya sendiri”
“pritttttt………”
“jangan berisik kalian semua…. sekarang jamnya tidur bukan jam ngerumpi……..”
“1,2,3……. semuanya tidur….”
“bagaimana kami bisa tidur kalau tiap hari diberi susu sapi…. mengapa pula ibuku tidak mau menyusuiku.. apakah karena menjaga keindahan tubuhnya, sehingga aku diberikan susu sapi….
aku mau ada ikatan antara anak dan ibu…… bukan ikatan antara anak dengan sapi”
“kalian tahu tidak? perkembangan susu sapi sekarang membuat kita jadi pandai, pintar dan cerdas…”
“asal kalian tahu, setelah cerdas tetap harus sayang orang tua, walau kalian jauh lebih cerdas dari mereka, tetapi karena mereka kalian bisa berhasil… nanti kalau sudah besar jangan lupa nih… pesan sponsor……….”
“wahhh.. wahhh wahhh disuruh tidur malah gosippp…”
“kita-kita yang baru dilahirkan ini, sungguh tidak jelas… apakah orng tua kita akan menyayangi kita dengan sepenuh hati…”
“kemana aku akan mencari bapak kandungku, kelak?”
“mengapa air mata ibuku tidak berhenti mengalir… setalah kelahiranku di dunia?”
“mengapa banyak teman-teman kita yang tidak berhenti menangis?”
“seandainya, aku dapat memilih… mengapa aku dilahirkan dikeluarga miskin?”
“mengapa aku lahir cacat? sedangkan kalian tidak?”
“wahhh luar biasa kalian punya keluarga yang harmonis, sedangkan dalam kandungan aku telah mendengar, merasakan orang tuaku selalu ribut dan bertengkar…….. bagaimana bila aku besar nanti?”
“iri yah dengan kalian, yang sebentar lagi boleh keluar dari rumah bersalin ini….. Sedang aku tidak jelas, berada dalam inkubator, karena orang tuaku penguna obat-obat terlarang….”
“tubuhku lemas sekali… seakan tak berdaya, semua karena mamaku mengkonsumsi minuman keras dan merokok…. apakah aku masih memiliki kesempatan untuk hidup?”
“pusiiiingggggggg… aku anak yang lahir karena perbuatan terlarang…… aku tidak mau mendnegar kalian semua..aku anak haram… hasil perselingkuhan……. aku malu dilahirkan di dunia ini….”
“jangan patah semangat, kita harus berjuang….. apapun yang telah terjadi, pasti ada makna yangmendalam untuk kita semua……..”
“ayooo kita kaum bayi…… perjuangkan hakmu untuk disayangi dan menyanyangi orang tua kita semua..”
“nasibku gimana? aku tidak bisa keluar dari rumah sakit, karena orang tuaku tidak ada biaya untuk menebusku…..”
“apakah kau akan dijual ke gembel dan pengemis untuk menemani mereka mengemis?”
“tidak……tidak…..tidak……. sungguh tidak adil”
Dari keributan di rumah sakit, hanya ada satu bayi yang tetap tenang dan mendengarkan semua percakapan para bayi…
tiba-tiba ia berkata:”meditasi selesai… semoga semua mahluk hidup berbahagia”
“hidup adalah perjuangan, maka bersyukurlah karena telah di lahirkan di dunia ini….”
“siapapun diri kita, ingatlah semua memiliki misi khusus dalam hidupnya….”
“jangan sia-siakan dirimu… dan berpikirlah yang positif, maka kebijaksanaan akan menerangi hidupmu”
“aku mau melanjutkan meditasiku……. Meditasi Mulai…….”
Sunyi senyap seluruh ruangan khusus bayi, yang ada hanya terdengar nafas-nafas halus yang memberikan harapan akan generasi muda yang ceria…….
Salam Mudita,
www.muditacenter.com