Pagi-pagi Sang Ibu sulit sekali membangunkan anaknya untuk sekolah,
Dengan sedikit suara keras, akhirnya terbangun pula sang anak dari ranjang terbangun dari buaian mimpi indahnya,
Dengan cinta dan kasih sayangnya memasak hidangan pagi untuk sarapan sang buah hati tersayang, tapi sang anak tidak sedikitpun menyentuhnya dan seraya bergegas berangkat ke sekolah.
Dengan tatapan cinta sang ibu menghantar anaknya sampai depan pintu rumah, tetapi tak ada salam apapun yang keluar dari mulut sang anak, hanya doa sang ibu menghantar kepergian anaknya ke sekolah.
Dengan peluh di wajah menghela nafas yang berat kembali melanjutkan tugas dan kerjaan rumahnya, menanti waktu yang segera berganti siang.
Sarapan Pagi pun dinikmati seorang diri, sarapan pagi dimakan siang, dan kembali memasak masakan untuk buah hati tercinta selepas pulang sekolah.
Terdengar pintu rumah terbanting keras, Sang anak bergegas masuk kamar, dan tidak ada kata-kata manis untuk ibunya yang menantinya makan siang. Hanya ucapan ketus “Aku Sudah Kenyang pergi Makan bersama Teman-teman”…
Kembali Sang Ibu dengan sabarnya melanjutkan pekerjaan rumahnya.
Sang anak tidak keluar dari kamarnya,
asik bermain game dan berchating ria di depan komputernya.
Hati Sang Ibu hanya merintih: “sudah sedemikian jauhnyakah jarak antara aku dan anakku?”
Semua Sapaan dan Pertanyaan Sang Ibu selalu dijawab ketus dan tanpa ada arti. bathin sang ibu merintih tersenyum pahit dan sang anak tertawa tak mengerti apa yang terjadi….
Makanan siang dimakan malam hari oleh Sang Ibu. Kembali sang ibu tak berjumpa dengan anaknya yang telah keluar rumah dan baru pulang tengah malam nanti…
Tertidur di sofa menanti kembalinya buah hati, dengan kerisauan dan kekhawatiran di rauh wajahnya, tetapi sang anak tidak pernah melihat kerut di dahinya dan sembab di matanya karena bergadang karena menunggu anaknya kembali ke rumah. Sang anak dengan santainya masuk kamar tanpa perasaan apapun, dan meninggalkan sang ibu tanpa kata-kata….
Siapapun orang tuanya, dan siapapun anaknya, sadarkah kita kejadian ini mungkin sering terjadi atau pernah terjadi pada diri setiap orang, tetapi ada satu hal yang perlu diingat.
cobalah luangkan waktu untuk orang yang kita cintai selagi mereka masih hidup, selagi kita masih memiliki orang yang kita sayangi. jangan sampai penyesalan datang belakangan.
Untuk orang tua Sayangilah anak anda, Kasihilah mereka bukalah jalur komunikasi dengan baik, jadilah teman anda.
Dan Untuk anak, tataplah wajah orang tua anda, peluklah mereka rasakan jeritan hati mereka, dan katakan sayang kepada mereka sebelum semua itu menjadi penyesalan. Ucapkan terima kasih pada apa yang telah diberikannya padamu.
Salam Mudita,
Mudita Center