Kucing dan Fenomenanya.
By Sakya Sugata
Sering kali seekor kucing berjalan mantap dgn anggunnya bak putri istana. terkadang berjalan dengan berhati-hati, ataupun berlari-larian tidak jelas arah. Saat2 tidak ada kesalahan dan sedang santainya kaum kucing akan melangkah tanpa beban, tidur tanpa peduli lingkungan sekitar, bermain sendiri dengan rumput dan lainnya. Hidup bebas tanpa ketakutan.
Tetapi saat ada kepentingan, dan saat akan mencuri makanan baik di dapur atau di tempat umum Kaum kucing akan terlihat sangat waspada, penuh curiga, pandangan yg tajam, kuping peka, akan berjalan mengendap-ngendap lihat kiri lihat kanan, penuh cemas dan was-was.
Bila mereka berdua atau banyakan, yg satu akan sibuk menjaga, yg satu akan mengambil kesempatan untuk mencuri.
Tetapi masalah datang ketika mereka hendak berbagi makanan curian, satu dengan lainnya bisa ribut dan bertengkar. Jarang yg bisa makan bersama-sama dengan damainya.
Kucing bisa merengek2 dengan frekuensi suara yg merayu-rayu dan memohon untuk dikasihani, sangat memelas dan meminta welas asih kita, mengosok-gosokan badannya ke kaki kita menandakan ia sayang kepada kita, menjilat2 agar dapat selalu diberikan kasih sayang kepadanya.
Saat kucing menemukan musuhnya, atau hendak sedang bercinta tingkat sensitifnya sangat amat tinggi, dan akan meraung2 menakutkan, dan cakar tajamnya akan siap mencakar siapapun yg ditemuinya. Demikian saat akan melahirkan, suara kucing akan terdengar pilu yg menyayat hati.
Setelah menjadi ibu, kucing akan melindungi anak2nya dengan protektif dan kewaspadaan tinggi, menyusui dan merawatnya, memindahkan anak2nya ke tempat yg aman, tetapi bila ada tangan2 jahil manusia yg menyentuh anaknya, sang ibu pun tidak akan mengakui anaknya sebagai anaknyaa lagi. Membuang dan mencampakannya.
Setelah anak2nya besar dan dapat berdiri sendiri, kucing pun akan meninggalkan mereka untuk kembali hidup di dunianya sendiri.
Kucing binatang yg unik, dan menjadi binatang mitos bangsa tertentu, yg dihubungkan dengan misteri tertentu.
Ia bisa jatuh dari ketinggian dengan posisi tetap berdiri tanpa terluka, dan kucing dapat mengobati dirinya sendiri.
Inilah sifat kucing, buang dan jangan ditiru yg tidak baik, ambillah sifat yang baik dan jangan sampai kita dijuluki kucing garong.
Salam Mudita,
NX.13.4.2012