Sejak dilahirkan semua orang memiliki harapannya sendiri, bahkan sebuah embrio pun punya harapan Untuk dilahirkan menjadi manusia, setelah lahir bayi sekalipun punya harapan untuk hidup bahagia.
dari kehangatan yang didapatkannya, pengalaman indah yang mengisi kehidupannya, dan perjalanan menuju kedewasaan, tentunya semua manusia memiliki harapan untuk hidup bahagia. Sampai pada saat terakhir menjelang kematianpun seseorang memiliki harapan untuk meninggal dengan bahagia.
Harapan ada bermacam-macam bentuk… ada harapan yang dapat diterima oleh akal sehat, sampai harapan yang muncul dari hayalan dan fantasi yang tercipta dari pikirannya sendiri. Ada juga harapan yang kesannya tidak mungkin terjadi tetapi dapat terjadi dan terwujud seperti cerita Cinderllela dan sepatu kaca maupun cerita Putri Salju dengan Tujuh Kurcaci.
Yang sering kita abaikan, dan kurang mendapat perhatian adalah ‘Harapan’ mereka yang sedang sakit parah, atau ‘Harapan’ mereka yang sedang menjelang meninggal. terkadang kita kurang memperhatikan HARAPAN TERAKHIR (last Hope) dari seseorang yang hampir tidak berdaya menghadapi hidupnya dan sedang ‘bingung’ dalam mempersiapkan kehidupan barunya di kelahiran selanjutnya ini.
“Harapan Terakhir” kesannya biasa saja, tetapi kekuatannya luar biasa, sebuah harapan yang tulus baru akan muncul saat menyadari hidupnya tidak akan lama lagi. kadang kedengaran konyol dan lucu mendengar mereka yang hampir koma, memohon untuk makan ice cream, atau menghisap rokok untuk yang terakhir kalinya……. tentunya keluarga tidak akan mengizinkan karena banyak alasan secara medis. tetapi hasil akhirnya kita dapat melihat mereka yang tidak terpenuhi keinginannya biasanya akan semakin sedih dan semakin drop….dan bagi mereka yang dapat memenuhi keinginannya akan terlihat raut wajah sangat bahagia, dan tenang walau kematian pun tidak dapat dihindari tetapi mereka biasanya akan meninggal dengan bahagia.
Menurut Elizabeth Kubler Ross yang meneliti tentang gejala kematian dan fenomenanya, kebanyakan orang yang akan meninggal telah mengetahui kapan ia akan meninggal dan biasanya memiliki keinginan dan harapan yang khusus. tetapi banyak dari kita yang mengabaikan harapan mereka, akibatnya mereka bertambah strees dan meninggal dengan tidak bahagia. Ada juga mereka yang meningal dengan bahagia karena harapannya dapat dipenuhi oleh keluarganya.
inilah kadang dibutuhkan kebijaksanaan yang sulit dijalankan oleh kita orang biasa. ada jenis penyakit yang dapat sembuh total dari perawatan yang sedang dijalani, ada juga yang sulit untuk disembuhkan dan hanya menunggu waktu
Dendam, dan kebencian menjadi racun yang sangat berperan disaat-saat menjelang kematian, racun itu dengan cepat menyerang seluruh tubuh dan otak manusia, walau bukan racun sungguhan yang mematikan, tetapi racun ini telah membuat perasaan seseorang berkecamuk luar biasa, segala penyesalan akan datang dan menghantui dirinya, seluruh gambaran kehidupan dan kenangan-kenangan manis dan pahit akan muncul seperti video yang diputar berulang-ulang, dan akan sangat mempengaruhi keseimbangan metabolisme tubuhnya.
maka dari pada itu biasanya keluarga akan berusaha untuk saling memaafkan dari semua kesalahan yang pernah dilakukan.
Biasanya orang yang akan meninggal mengerti benar akan dendam dan benci yang selama ini menghantuinya perlu diselesaikan sebelum ajal menjemput dirinya, maka pihak keluarga bila mengetahui ada seseorang yang selama ini menjadi beban hidupnya dapat membantu dnegan mempertemukan mereka tetapi dengan kehendak baik penuh cinta dan pintu maaf yang terbuka lebar.
selesaikanlah semua dendam dan kebencian ini sebelum semuanya terlambat……
Memperoleh pancaran cinta kasih, kedamaian, dan kesejukan jiwa, inilah Harapan terindah yang diinginkan semua mahluk di dunia. Marilah kita pancarkan cinta kasih pada sesama, memberikan pesan kedamaian pada semesta alam, memberikan air kesejukan jiwa bagi mereka yang dahaga. Dan yang terpenting adalah dapat menerima kenyataan yang datang padanya apapun juga. Harapan yang terwujud maupun harapan yang tidak pernah kunjung tiba, semua adalah milik kita yang harus kita syukuri.
Bila harapan itu tidak dapat terwujud tidak perlu patah semangat, dan dapat menerima realitas hidup dengan tetap berjalan pada keindahan, ketenangan, kedamaian dan tetap semangat memunculkan harapan-harapan yang baru..
Berharap bukan berarti menjadi pemimpi, berharap tanpa harus melekati…..
siapa yang senang mewujudkan harapan bagi orang lain, tanpa sadar harapan baginya akan datang mendekat dengan sendirinya.
salam mudita,
neng xiu
www.muditacenter.com