Dalam dalam Hati: “Mudah untuk diucapkan….. tetapi sangat sulit dilakukan!”
ini adalah ungkapan yang biasa klise di ucapkan setiap orang yang merasa sulit menemukan kedamaian.
Bahkan bagi mereka yang merasa sudah memiliki sedikit ketenangan bathin sekalipun, masih sulit mempertahankan ketenangan itu ketika satu “tamparan” mendarat di pipinya. Apalagi tamparan dalam bentuk kasat mata yang menampar harga dirinya dan ke’Aku’annya, akan meledak rasanya dan lenyap sudah raut ketenangan di wajahnya.
Hal ini adalah hal biasa karena kita adalah MANUSIA. seorang manusia biasa yang belum terlepas dari Kekotoran bathin, belum terlepas dari kesombongan, keangkuhan dan keserakahan, serta kebencian.
Masih diliputi oleh keinginan akan nama baik, jabatan, dan pujian. sulitnya untuk menerima kritikan, dan ingin selalu tampil dipermukaan. padahal tanpa disadari kita sering menilai orang lain, menjudge atau menghakimi orang lain tanpa melihat kekurangan dan kesalahan kita sendiri.
Kedamaian tidak akan muncul hanya karena teori diatas kertas, kedamaian juga tidak dapat muncul bila hanya melihat dari kulit luarnya saja. Kedamaian harus dirasakan, dijalani, dipraktekan.
Tidak membuat rugi diri sendiri dan tidak pula membuat rugi orang lain. Tidak menyakiti diri sendiri, dan tidak menyakiti orang lain.
Melatih kesabaran kita , membuat kita dapat melihat segala persoalan dengan lebih jernih lagi.
Praktek yang sulit untuk menciptakan kedamaian, padahal Ajaran universal ini berlaku kepada siapa saja dan mengatasi ruang dan waktu, tetapi sulit diwujudkan, selama kemarahan, kebencian, kebodohan bathin masih menguasai kita semua.
tetapi apapun bentuknya kita bertekad untuk mewujudkan hal tersebut, dimulai dari dalam hati, dimulai dengan mengintrospeksi diri sendiri, dimulai dengan melihat bentuk-bentuk pikiran kita, dimulai dengan semakin membuka diri kita, melihat bahwa setiap orang memiliki dua sisi, sisi baik dan sisi buruk.
Tidak ada orang yang 100% baik dan tidak ada orang yang 100% jahat……… dengan menyadari hal ini semoga hidup kita akan jauh lebih damai.
Damai di Hati, damai di Bumi, damai di Surga, Damai di Neraka.
Bila semua manusia telah diliputi oleh kedamaian maka calon penghuni neraka akan berkurang.
Semoga Bumi kita selalu diliputi oleh kedamaian yang sejati.
Salam Mudita,
neng Xiu