Pengertian dari sebuah rumah tangga, adalah hidup bersama dalam satu atap, menjaga keharmonisan dan pengertian.
Rumah tangga bukan berarti rumah yang ada tangganya. ‘Tangga’ hanya perumpamaan, bila mampu menyelesaikan permasalahan keluarga adalah langkah ‘naik’ meniti anak tangga. Tangga kehidupan penuh dengan ujian, rintangan. Bila ingin melangkah ‘naik’, harus penuh tekad, dengan kepala dingin, kehangatan, dan penuh kebijaksanaan dalam menjalani proses kematangan dalam berumahtangga.
Harus satu demi satu anak tangga dilewati untuk suatu kemajuan, membina rumah yang penuh dengan keceriaan dan kebahagiaan, menjadikan rumah sbg home sweet home.
Bila ada kemunduran artinya ia harus melangkah ‘turun’, karena sangat sulit untuk meraih kebahagiaan yang lebih tinggi.
Membina Rumah tangga, bila sudah ‘turun’ kembali sampai ‘lantai dasar’, artinya keputusan untuk keluar rumah sudah hampir terjadi, ini masih bisa dibenahi, dengan kekuatan cinta dan pengertian akan mampu membawanya ‘naik’ kembali. Selama masih berada di dalam rumah Sesungguhnya ‘naik turun’ hal biasa, merupakan proses yg penuh arti dan makna.
Tetapi bila sudah di’lantai dasar’ ternyata ada juga yg mau keluar dari rumah, siapapun tidak mampu lagi mempertahankannya.
Bila ada yang memilih melangkah ‘turun’ ke ‘basement’, dari pada harus ‘keluar’ rumah, mungkin hidupnya akan terasa ‘sesak’, tiada gairah, penuh dengan kesumpekan. Tidak berani ‘keluar rumah’ juga tidak mau ‘naik’ lagi ke atas. Hidup yang kelabu tanpa cinta dan kasih sayang apalagi keharmonisan.
Bila keadaan semakin kacau, ingatlah tekad awal ketika membina rumah tangga, jangan sampai “sudah jatuh tertimpa tangga”
Mereka pun harus mampu bangkit dan kembali ‘naik’ meniti ‘tangga’ kehidupannya yang baru.
Inilah sedikit renungan tentang ‘rumah tangga’ hanya sekedar perumpamaan.
NX’17.12.10